Produsen obat-obatan India, Zydus Cadila, mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah mengajukan izin penggunaan darurat kepada regulator di negara tersebut untuk vaksin COVID-19 buatannya.
Zydus Cadila juga berencana untuk membuat hingga 120 juta dosis suntikan setiap tahun.
Jumlah kasus virus corona di India telah menurun dari puncak yang menghancurkan pada April dan Mei, namun para ahli telah memperingatkan akan kemungkinan gelombang ketiga dan menekankan bahwa vaksinasi luas tetap menjadi salah satu pertahanan terbaik terhadap pandemi.
Persetujuan atas vaksi Zydus, ZyCoV-D, akan menjadikannya vaksin kelima yang diotorisasi untuk penggunaan di India, menyusul Moderna, Covishield AstraZeneca dan mitra Institut Serum India, Covaxin dari Biotech Bharat, dan Sputnik V yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Rusia.