JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(8/9/2017), yen tetap menekan dolar AS pada perdagangan siang ini jelang tutupnya pasar keuangan Australia dan Asia akhir pekan sebagai bentuk lanjutan penguatan yen akibat jeleknya data klaim pengangguran AS dan membaiknya surplus transaksi berjalan Jepang tadi pagi.
Namun situasi di Korea masih terus membayangi pergerakan mata uang dunia, dimana kelihatannya jelang 9 September nanti yang bertepatan dengan hari Pendirian Korea Utara, kondisi geopolitik di kawasan tersebut masih sangat rapuh untuk sewaktu-waktu bergejolak kembali sehingga sewaktu-waktu pula aksi safe haven yen akan muncul kembali di pasar uang dunia meski data ekonomi Jepang buruk.
Penguatan yen yang berlangsung dari semalam setelah data klaim pengangguran mingguan AS mengalami kondisi yang buruk, terburuk dalam 2 bulan ini yang disebabkan oleh badai Harvey yang melanda di Selatan AS dan membuat 1 juta warganya mengungsi. Hal ini membuat kesempatan suku bunga the Fed untuk naik akan terkikis seiring dengan pernyataan Beige Book sebelumnya bahwa kondisi ketatnya tenaga kerja dan inflasi yang masih kendor.
Memanasnya kondisi tersebut masih mengharuskan yen untuk melakukan penguatannya secara perlahan-lahan sejak semalam. USDJPY untuk sementara bergerak melemah di level 108,12, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,8106, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,4630.
Selain karena kondisi uji coba rudal tersebut, investor yen nampaknya sangat nyaman dengan sisi konsolidasi yang stabil dari mata uang Jepang tersebut karena ekonomi Jepang masih mempunyai sedikit kepastian ketimbang ekonomi AS.
Hal ini terbukti setelah data current acount transaksi berjalan Jepang mengalami penambahan surplus dari ¥1,52 trilyun menjadi ¥2,03 trilyun dan lebih besar dari perkiraan pasar ¥1,65 trilyun. PDB Jepang juga masih tumbuh sebesar 0,6% meski lebih kecil dibanding periode sbelumnya yang tumbuh 1%.
Sedangkan inflasi di PDB Jepang tetap negatif -0,4% dan bank lending atau tingkat pinjaman perbankan tahunan di Jepang turun tipis dari 3,3% menjadi 3,2%.
Sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 108 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri khususnya sektor industri Jepang, ingin agar BoJ tetap menjaga nilai kata uangnya tetap stabil
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Yahoo Finance