JAVAFX – Yen tertahan sejenak penguatannya terhadap greenback pada perdagangan Rabu siang ini terbantu oleh situasi politik AS dan akan membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri Jepang.
Aksi beli yen juga diikuti pada mata uang utama Asia lainnya seperti dolar Australia dan China yuan siang ini terkait juga dengan situasi di AS yang tidak kondusif dan melunturkan kredibilitas Trump sehingga investor khawatir terhadap masa depan agenda ekonomi Trump lainnya.
Yen sebetulnya masih di area positifnya seakan ingin melanjutkan penguatan pekan lalu pasca pernyataan Yellen yang menampakkan keraguan akan kenaikan suku bunga the Fed serta melemahnya data penjualan ritel dan data inflasi AS, sehingga investor membaca bahwa pergerakan ekonomi AS sedang berhenti sejenak akselerasinya, seperti yang terungkap oleh lemahnya pertumbuhan dan inflasi AS.
USDJPY untuk sementara berada di level 112,01, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7926, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,7532.
Situasi safe haven yen yang nampak hari ini karena perasaan investor masih terganggu dengan agenda reformasi Trump yaitu agenda penggantian ObamaCare, yang nampak akan mendapatkan pertidaksetujuan sebagian anggota senat, sehingga RUU tersebut sangat sulit untuk menjadi Undang-undang perawatan kesehatan yang baru.
Investor khawatir dengan masa depan reformasi ekonomi Trump yang sangat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi AS, seperti reformasi pajak yang akan menurunkan pajak pendapatan dan pajak bisnis perdagangan. Selain itu pembangunan infrastruktur AS yang dapat menunmbuhkan akselerasi ekonominya sehingga suku bunga the Fed bisa naik.
Rupanya kenaikan suku bunga the Fed juga akan tertunda karena fokus pengurangan defisit neraca bank sentral the Fed lebih diutamakan. Tertundanya kenaikan suku bunga, maka mata uang greenback bisa tertekan nilainya.
Inilah yang menumbuhkan keyakinan yen jelang pertemuan suku bunga bank sentral Jepang di esok siang. Agenda suku bunga atau paket stimulus BoJ akan mendapatkan sorotan investor di perdagangan minggu ini.
Dolar Australia dan China Yuan sejauh ini juga mengikuti jejak yen yang ikut menguat hingga siang ini. Dalam paparan hasil rapat suku bunga bank sentral Australia kemarin menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Australia mulai menunjukkan tren yang terus membaik sejak akhir kuartal pertama tahun ini. RBA akan mengevaluasi kembali kemungkinan kenaikan suku bunga di pertemuan selanjutnya. Sejauh ini aksi ambil untung sesaat dari dolar Aussie masih nampak seiring dengan pelemahan harga-harga komoditi khususnya minyaK.
Data pertumbuhan ekonomi China atau GDP nya membaik, diikuti oleh data produksi industri serta data penjualan eceran China, kesemuanya dilaporkan lebih bagus dibandingkan periode sebelumnya, sehingga yuan membaik, apalagi harga properti di China mulai menunjukkan kenaikannya.
Kemungkinan besar dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan ekonomi China sefang didalam masa-masa pemulihannya, sehingga diperkirakan awal tahu depan, China akan dapat mendorong kembali ekonomi global.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: AsianNews