JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(16/8/2017),
Yen tertahan pelemahannya pada perdagangan hingga siang ini menjelang the Fed memaparkan hasil rapat suku bunganya beberapa pekan lalu yang akan rilis dini hari nanti
.
Seperti kita ketahui bahwa the Fed di rapat suku bunga terakhirnya tidak merubah tingkat suku bunga jangka pendeknya karena beberapa fundamental ekonomi AS sedang tidak mendukung hal tersebut.
Upaya pengalihan fokus kerja demi perbaikan defisit neracanya membuat Janet Yellen dan teman-temannya untuk sementara menunda kenaikan tersebut dan akan segera melakukan lelang kembali terhadap surat berharga milik pemerintah AS demi mengurangi beban hutang pemerintah.
Seperti kita ketahui sejak krisis 2008-2009, the Fed banyak melakukan pembelian kembali surat hutangnya demi stabilisasi pasar keuangan AS dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya kembali setelah terseret dengan masalah subprime mortgage kala itu.
Hampir $4 trilyun dikeluarkan the Fed untuk memperbaiki situasi tersebut, dan mulai bulan depan akan terjadi lelang $50 milyar perbulan dan sepertinya dolar AS akan mengalami tekanan sesaat bila lelang tersebut tidak oversubscribe atau kelebihan permintaan.
Kondisi tersebut mengharuskan yen untuk tertunda penguatannya.
USDJPY untuk sementara berada di level 110,68, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7835, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,7008.
Selain masalah Fed minutes, kondisi konflik di Korea yang mulai mereda nampaknya juga menjadi alasan bagi investor untuk tidak melakukan sisi beli yen lebih lanjut hari ini karena yen nampak sekali sedang ditekan greenback pasca rilis data penjualan eceran AS semalam.
Data tersebut secara tidak terduga melonjak sangat bagus, menandakan bahwa daya beli konsumen AS sudah mulai pulih dan gairah industri AS nampak akan membaik di periode sebulan kedepan.
Selain itu, membaiknya data retail sales tersebut dapat diartikan bahwa tekanan inflasi di AS kemungkinan besar akan meningkat di periode Agustus ini, dan membuat peluang kenaikan suku bunga AS akan terbuka lagi di akhir tahun.
Seperti kita ketahui pula ketetapan hati bahwa kondisi ekonomi AS beberapa waktu lalu memang tidak menyakinkan sekali bagi investor sehingga pasar uang cenderung menjauhi dolar AS.
Namun sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 109 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri berkeyakinan bahwa level penantian arah bagi mata uangnya bila kondisi politik dan ekonomi Jepang dan AS sudah menemukan titik pemecahan masalah di sektor perdagangan kedua belah pihak tersebut.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: MarketWatch