Yen siap untuk menghentikan penurunan mingguannya selama sembilan minggu berturut-turut di sesi akhir pekan ini di tengah melemahnya sentimen risiko, sementara aksi jual Wall Street lainnya mendorong tawaran beli yang lebih aman terhadap dolar, yang bertahan di dekat puncak 20 tahun.
Dolar sedikit menguat terhadap Yen Jepang di sesi hari ini dan terakhir berada di area 128,9 setelah kemarin sentuh level terendah dua minggu di 127,5. Namun, dolar masih turun 1,2% terhadap yen minggu ini, penurunan minggu pertama sejak awal Maret.
Yen juga mencatat kenaika terhadap Euro yang telah jatuh 2,6% terhadap di minggu ini, penurunan terbesar juga sejak awal Maret setelah mata uang bersama itu menjadi korban utama dari sentimen penghindaran risiko.
Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS saat ini 2,8877% pada hari Jumat, sedikit lebih tinggi, tetapi masih turun tajam dari tertinggi di 3,203% pada sesi Senin. Meningkatnya imbal hasil oblgasi AS pada saat Bank of Japan melakukan intervensi untuk mempertahankan imbal hasil obligasi acuan Jepang menyebabkan yen melemah tahun ini.
Investor terus bergerak menuju aset safe-haven karena kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral dalam membatasi inflasi dapat mencederai pertumbuhan ekonomi global. Dan investor masih menilai seberapa agresif jalur kebijakan Federal Reserve setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin minggu lalu, kenaikan terbesar dalam 22 tahun.