JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(12/9/2017), yen sedikit menekan dolar AS di perdagangan siang ini sebagai bagian aksi ambil untung sesaatnya pasca rally panjang dolar AS terhadap yen di perdagangan awal pekan kemarin yang didukung akan diberikannya sanksi kepada Korea Utara.
Di Sabtu lalu, 9 September yang bertepatan dengan hari Pendirian Korea Utara, kondisi geopolitik di kawasan tersebut masih tenang-tenang saja, tidak ada uji coba senjata nuklir kembali yang dilakukan oleh Korea Utara dimana Kim Jong-un menahan dirinya untuk tidak berulah, sehingga reaksi safe haven yen tidak muncul di awal pekan kemarin, dan membuat investor tidak kuatir terhadap masa depan investasinya serta melakukan aksi ambil untung sesaatnya kembali.
Namun sejauh ini, penguatan yen masih dikategorikan tetap ada dengan tetap bertahan di atas level ¥109, karena investor masih kuatir dengan kondisi ekonomi AS pasca badai-badai yang telah melintasi daerah potensial ekonomi AS. Beratus-ratus milyar dolar AS biaya pemulihan yang dibutuhkan oleh pemerintah AS, dan dapat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi AS dikuartal ketiga tahun ini. Badai Harvey menghabiskan dana rehabilitasi $190 milyar dan badai Irma lebih dari $300 milyar.
Mulai redanya situasi di Semenanjung Korea membuat dolar AS mulai memberikan tekanan kepada mata uang Asia Pasifik. USDJPY untuk sementara bergerak menguat di level 109,39, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,8009, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,5489.
Selain karena mulai pudarnya situasi Korea Utara yang selalu dipicu oleh uji coba rudal tersebut, investor yen nampaknya sangat nyaman dengan sisi konsolidasi yang stabil dari mata uang Jepang tersebut karena ekonomi Jepang masih mempunyai sedikit kepastian ketimbang ekonomi AS, sehingga hari ini sisi beli yen masih muncul kembali.
Hal ini data Jepang tidak ada, tetapi investor melihat akan diberlakukannya sanksi Dewan Keamanan PBB atas Korea Utara membuat situasi geopolitik sedikit menegang kembali. Dorongan yang kuat dari AS agar Dewan Keamanan untuk menambah sanksi lagi ke Korea Utara, membuat China dan Rusia juga sulit untuk menyetujui hal tersebut, karena faktor biaya ekonomi yang harus ditanggung kedua sekutu Korea Utara tersebut lebih dari $2 milyar pertahunnya.
Sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 108 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri khususnya sektor industri Jepang, ingin agar BoJ tetap menjaga nilai kata uangnya tetap stabil.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: China Daily