JAVAFX – Yen meraba penguatannya pada perdagangan Selasa siang ini terbantu oleh situasi politik AS yang kurang begitu menyakinkan terkait akan gagalnya reformasi kesehatannya.
Aksi beli yen juga terjadi pada mata uang utama Asia lainnya seperti dolar Australia dan China yuan siang ini terkait dengan situasi di AS yanv kemungkinan besar melunturkan kredibilitas Trump sehingga investor khawatir terhadap masa depan agenda ekonomi Trump lainnya.
Pasar keuangan Jepang kemarin libur perdagangan sehari setelah memperingati Hari Laut selama sehari ini saja. Jalur penguatan yen kali ini melanjutkan penguatan pekan lalu pasca pernyataan Yellen yang menampakkan keraguan akan kenaikan suku bunga the Fed serta melemahnya data penjualan ritel dan data inflasi AS, sehingga investor membaca bahwa pergerakan ekonomi AS sedang berhenti sejenak akselerasinya.
Skandal Trump Jr yang muncul ke permukaan pasar uang beberapa hari rupanya sedikit sudah hilang dari peredaran karena investor melihat pernyataan Yellen yang bernada dovish serta lemahnya pertumbuhan dan inflasi AS.
USDJPY untuk sementara berada di level 112,15, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7887, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,7550.
Situasi safe haven yen yang nampak hari ini karena perasaan investor masih terganggu dengan agenda reformasi Trump yaitu agenda penggantian ObamaCare, yang nampak akan mendapatkan ketidaksetujuan sebagian anggota senat.
Investor khawatir dengan masa deoan reformasi ekonomi Trump yang sangat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi AS, seperti reformasi pajak yang akan menurunkan pajak pendapatan dan pajak bisnis perdagangan.
Rupanya kenaikan suku bunga the Fed juga akan tertunda karena fokus pengurangan defisit neraca bank sentral the Fed lebih diutamakan. Tertundanya kenaikan suku bunga, maka mata uang greenback bisa tertekan nilainya.
Dolar Australia dan China Yuan sejauh ini juga mengikuti jejak yen yang ikut menguat hingga siang ini. Dalam paparan hasil rapat suku bunga bank sentral Australia, bahwa kondisi ekonomi Australia mulai menunjukkan tren yang terus membaik sejak akhir kuartal pertama tahun ini.
Namun kenaikan suku bunganya untuk sementara tertunda karena khawatir dengan harga perumahan yang naik cukup besar dan tidak sebanding dengan daya beli konsumennya, sehingga kenaikan suku bunga akan di evaluasi pada pertemuan bank sentral bulan depan.
Data pertumbuhan ekonomi China atau GDP nya membaik, diikuti oleh data produksi industri serta data penjualan eceran China, kesemuanya dilaporkan lebih bagus dibandingkan periode sebelumnya, sehingga yuan membaik, apalagi harga properti di China mulai menunjukkan kenaikannya.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Telegraph