Yen Memberikan Tekanan Lanjutan

0
483
Yen Memberikan Tekanan Lanjutan

JAVAFX – Berita forex di har Senin(15/1/2018), yen memberikan tekanan lanjutan kepada greenback alias mata uang Jepang ini masih menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, dimana secara umum dolar AS masih mengalami tekanan dari yen setelah pekan lalu bank sentral Jepang, BoJ telah mengurangi pembelian aset-asetnya kembali yang artinya paket stimulus Jepang mengalami penurunan dan sepertinya suku bunga Jepang akan naik.

Sejauh ini USDJPY untuk sementara melemah dan berada di level 110,66, sedangkan untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7952 alias melemah dibandingkan penutupan tadi pagi dan USDCNY sedang mendatar berada di 6,4245.

Secara garis besar memang dolar AS masih sulit untuk bertahan di perdagangan kali ini dengan sisi tekanan yang terjadi masih berlanjut dan lebih besar dari mata uang utama Asia Pasifik seperti akhir pekan lalu, setelah beberapa data ekonomi AS akhir pekan kurang bisa mendukung kepada investor dolar untuk mempertahankan portfolionya di AS dan lebih memilih di mata uang yang lain.

Keraguan investor muncul ketika data inflasi produsen bulanan di AS turun terburuk sejak 1,5 tahun lalu namun sedikit terbantu oleh data inflasi inti tahunan yang membaik mendekati angka target bank sentral AS. Keyakinan para ekonom dunia bahwa pertumbuhan upah AS bisa meningkat di tahun ini berkat produktivitas ekonominya yang membaik sehingga suku bunga the Fed bisa naik 4 kali di tahun ini, sepertinya tidak dilihat sebagai bentuk pertahanan yang baik untuk mengoleksi dolar AS lebih lama.

Beberapa sentimen negatif terus muncul untuk melemahkan dolar AS akibat warga AS sendiri sangat tidak senang dengan beberapa keputusan kontroversial Trump sehingga memang jadinya membuat dolar AS melemah. Kredibilitas kepemimpinan Trump memang terus menjadi batu sandungan dolar AS untuk pulih.

Bank sentral Jepang sudah mulai mengurangi pembelian kembali aset-asetnya, khususnya obligasi jangka panjangnya, sebesar 5%, sehingga diperkirakan tahun ini BoJ bisa meningkatkan suku bunganya. Dan dalam waktu 6 bulan ke depan paket bantuan ekonomi ¥80 trilyun per bulan bisa dihapuskan. Dan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda juga menyatakan bahwa kinerja ekonomi Jepang akhir-akhir ini cukup mengesankan, namun dirinya masih tetap mempertahankan kebijakan moneternya sambil menantikan target inflasi 2% tercapai.

Namun sebagian besar pengamat menganggap bahwa tahun ini paket bantuan ekonomi BoJ sudah bisa diselesaikan dan segera melakukan normalisasi kebijkan moneternya setidaknya di akhir tahun ini atau awal tahun depan suku bunga BoJ bisa naik. Inilah yang membuat yen menguat.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters