JAVAFX – Yen melemah sejenak pasca data NAB pada sesi perdagangan Asia siang ini dimana data survei bisnis Australia tersebut dilaporkan lebih rendah hasilnya dibandingkan perkiraan namun poinnya bahwa ekonomi Australia kedepannya masih bisa membaik.
AUDUSD diperdagangkan di level 0,7559 atau naik 0,24% dibandingkan penutupan kemarin, sedangkan USDJPY sedang berada di level 110,03 atau naik 0,07% dan GBPUSD sedang turun 0,06% di level 1,2652. Indeks dolar yang membandingkan greenback atau dolar AS dengan 6 mata utama dunia lainnya, sedang menguat 0,06% di level 97,21.
National Australia Bank merilis hasil survei bulan Mei tentang keyakinan bisnis di Australia dengan hasil bulan Mei di angka plus 7, atau turun dari periode sebelumnya di angka plus 13, sedangkan survei mengenai kondisi bisnis Australia juga turun dari plus 14 menjadi plus 12.
Alan Oster selaku kepala ekonomis NAB menyatakan bahwa secara keseluruhan bahwa kondisi atau situasi aktivitas bisnis di Australia kelihatannya baik-baik saja dimana kondisi seluruh sektor industrinya sedang dalam kondisi positif terbaik kedua sejak 2010.
Sedangkan dari China, data persediaan uang diperkirakan naik 10,4% sejak setahun terakhir dan data pinjaman baru atau new loans China sepertinya akan mencapai 1 trilyun yuan. Data tersebut dijadwalkan akan
Semalam dolar AS diperdagangkan flat dibandingkan mata uang utama dunia lainnya dimana fokus kapitalisasi pasar bertuju ke pound sterling, dengan ekspetasi pula the Fed akan menaikkan suku bunganya yang kedua kali di tahun ini pada Kamis dini hari nanti sehingga sisi pelemahan dolar AS terbatas.
Dolar AS hanya bergerak menjauhi level terendahnya dimana investor masih melihat prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut dimana sebelumnya penurunan telah terjadi cukul dahsyat di minggu lalu seakan membalas kenaikannya ketika Trump terpilih menjadi presiden AS di November tahun lalu. Dari monitor the Fed mengenai kenaikan suku bunga sudah terpantau lebih dari 90% keyakinan trader bahwa Fed fund rate naik dari 0,75%-1% menjadi 1 hingga 1,25%di minggu ini.
Sementara suku bunga the Fed naik, namun sebetulnya investor lebih mengkhawatirkan suara dari Janet Yellen yang bisa didengar setelah FOMC meeting berakhir, dimana investor melihat keraguan yang mendalam terhadap kesehatan ekonomi AS akhir-akhir ini.
Beberapa waktu lalu dilaporkan situasi tenaga kerja AS mulai kedodoran sehingga dapat dibaca sebagai akan turunnya laju pertumbuhan ekonominya. Sedangkan harga energi terus menunjukkan tren yang melemah sehingga ini juga dapat diartikan bahwa laju inflasi kemungkinan besar juga akan melamban.
Sumber berita: Forex Factory, FXStreet, Investing, Marketwatch
Sumber gambar: Asian Times