JAVAFX – Berita forex di hari Senin(18/9/2017), yen melemah di awal pekan perdagangan siang ini dikala pasar keuangan Jepang juga libur memperingati hari Usia yang berlangsung satu hari ini seiring diumumkannya pemilu yang akan dipercepat pada Oktober nanti.
Secara tidak terduga, semalam Perdana Menteri Shinzo Abe memanggil parlemen Jepang untuk memajukan jadwal pemilihan umum yang seharusnya pada awal tahun depan menjadi bulan depan, dimana sisi ketidapkercayaan diri Abe dalam menjalankan pemerintahannya merupakan alasan utama jadwal pemilu tersebut dimajukan.
Tentu hal ini membuat pasar ssdikit gaduh dimana rasa saling tidak percaya muncul dibenak investor yen, beruntung pasar keuangan di Jepang libur, sehingga tidak begitu bergejolak pada hari ini.
Akibat jadwal pemilu Jepang yang dimajukan, hal ini sempat membuat dolar AS memberikan tekanan kepada mata uang Asia khususnya yen, untungnya sifatnya hanya sementara. USDJPY untuk sementara bergerak menguat di level 111,14, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat di level 0,8028, USDCNY untuk sementara bergerak flat di level 6,5467.
Masalah Korea membuat pusing bagi PBB, dimana dubes AS untuk PBB Nikki Haley sudah habis upaya bagi AS untuk meredam kelakuan Korea Utara sehingga pihaknya menyerahkan hal ini kepada Pentagon, artinya akan mendapatkan sanksi balasan kekuatan senjata. Diperkirakan kawasan Korea tersebut tetap memanas di beberapa waktu ke depan.
Namun sejauh ini, pelemahan yen masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dibawah level ¥112. Investor memandang bahwa mereka masih kuatir dengan kondisi ekonomi AS pasca badai-badai yang telah melintasi daerah potensial ekonomi AS. Beratus-ratus milyar dolar AS biaya pemulihan yang dibutuhkan oleh pemerintah AS, dan dapat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi AS dikuartal ketiga tahun ini.
Dan terbukti data penjualan eceran AS menurun di bulan lalu, begitu pula sentimen Michigan mengakhiri level tertinggi dalam 7 bulan berturut-turut serta produksi industri AS nampaknya juga agak meredup akibat badai-badai tersebut.
Sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 108 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri khususnya sektor industri Jepang, ingin agar BoJ tetap menjaga nilai mata uangnya tetap stabil. Pasar sepertinya di awal pekan ini menantikan situasi terkini terhadap kondisi geopolitik Korea dan data inflasi Eropa.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Daily Mail