Yen Masih Mendatar

0
109

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(5/10/2017), yen masih mendatar alias flat pergerakannya pada perdagangan siang ini yang merupakan titik tumpunya setelah penguatannya semalam meskipun ada gejolak politik melanda Jepang yang dibarengi dengan upaya kenaikan suku bunga the Fed dan jelang ECB meeting nanti sore.

Tadi pagi, keluar serentetan data ekonomi dari Australia yang mewakili laju dari pertumbuhan ekonominya atau PDB yang dilaporkan mengalami penurunan yang cukup signifikan serta sedikit banyak mengganggu perjalanan positif sebelumnya dari yen dan membuat penguatannya hari ini tertahan, apalagi pasar keuangan di China, Hongkong dan Korea Selatan hari ini juga libur.

Sebelumnya yen belum bergerak banyak di saat-saat menjelang pemilunya, dimana Goldman Sachs beberapa hari lalu berharap kepada gubernur Tokyo Yuriko Koike dapat mengalahkan Shinzo Abe menjadi perdana menteri yang baru agar ada perubahan pemerintahan Jepang sehingga yen bisa kembali menguat.

Seperti kita ketahui sebelumnya, panasnya kondisi Korea Utara membuat Shinzo Abe telah membubarkan Majelis Rendah Jepang pekan lalu dan mempercepat pemilu Jepang di bulan ini, dimana PM Shinzo Abe harus mempersiapkan pemerintahannya serta ekonominya yang lebih kokoh dalam menghadapi ancaman perang AS-Korea tersebut.

Hal lain yang patut dilirik adalah jelang berakhirnya masa jabatan Janet Yellen sebagai pimpinan the Fed di Februari tahun depan, dibikin semacam pertaruhan masa depan dolar AS. Bila Jerome Powell menang, kebanyakan pasar akan menjalankan pelemahan dolar AS, namun jika Kevin Warsh menang maka ada kondisi hawkish atau menguat bagi mata uang AS tersebut.

Pelemahan sesaat yen sendiri masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dikisaran level ¥113. Situasi tersebut membuat untuk sementara USDJPY untuk bergerak mendatar di level 112,72, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,7831, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6483.

Untuk nanti malam, patut diperhatikan beberapa data dari AS seperti data klaim oengangguran mingguan dan data neraca perdagangannya. Sepertinya klaim pengangguran akan membaik, jika ini benar terjadi maka dolar AS akan kembali menekan yen.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times