Yen Masih Dalam Tekanan Greenback

0
516

JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(5/12/2017), yen masih dalam tekanan greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini, dimana sisi kenaikan suku bunga AS masih bisa melemahkan semangat perlawanan yen yang sementara belum ada dukungan dari fundamental Jepang sendiri.

Pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, secara umum dolar AS kali ini memberikan tekanan kecil kepada yen dimana pasar keuangan dunia memang sedang berfokus kepada proses pembicaraan reformasi pajak AS yang sudah mendapat lampu hijau dari Senat AS di akhir pekan lalu. Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 112,61 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 112,39. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7653 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7597.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan untuk memberi tekanan kepada mata uang Jepang tersebut setelah akhir pekan lalu terdapat sebuah agenda besar yang mengoyak perdagangan pasar uang dunia. Agenda tersebut adalah persetujuan Komite Keuangan Senat AS terhadap rancangan pajak baru AS untuk segera dibicarakan dengan Kongres AS agar disahkan menjadi undang-undang pajak baru, menandai reformasi pajak AS yang belum pernah mengalami perubahan sejak 1980.

Diperkirakan pada pekan ini antara Senat dan Kongres akan membahasnya lebih lanjut untuk segera diundang-undangkan dan segera dilaksanakan tingkat pajak di AS yang baru pada tahun 2019 nanti. Memang masalah pajak AS ini menghabiskan energi yang cukup besar di lantai bursa uang dunia dalam 2 bulan ini, dan sisi kejelasan reformasi pajak sudah terkuak sehingga investor banyak memburu portfolio berlatar belakang dolar AS karena dapat dipastikan pemerintah AS akan bergantung kepada hutang secara defisit anggarannya pertahun bisa bertambah sekitar $1,4 trilyun akibat pemberlakuan pajak baru ini.

Reformasi pajak tersebut juga merupakan pendukung dari tekad kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat dimasa mendatang seperti keinginan sebelumnya yang diucapkan Janet Yellen dan Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan berada diatas level normalnya demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri.

Jepang sendiri belum bersikap terhadap rencana pemotongan pajak tersebut, dan ketika Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda bertemu dengan PM Shinzo Abe tidak ada pembahasan hal reformasi pajak. Keduanya juga tidak membicarakan masalah suksesi di tubuh bank sentral Jepang tersebut padahal masa kerja Kuroda akan habis di April tahun depan. Kuroda menjelaskan ke publik tentang pertemuannya dengan Abe bahwa ekonomi global memang bagus dan ekonomi Jepang dinyatakan dalam kondisi yang solid.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: The Telegraph