JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(27/9/2017), yen masih dalam tekanan dari semalam hingga perdagangan siang ini dimana hal ini tidak terlepas dari pengaruh ucapan Yellen yang ingin terus menaikkan suku bunganya secara bertahap dan dimajukannya pemilu Jepang.
Beberapa hari lalu Korea Utara sempat memberikan kejutan dengan indikasi adanya getaran di sekitar Pyongyang dan China melaksanakan keputusan Dewan Keamanan PBB untuk mulai membatasi impor bahan bakar ke Korea Utara dan melarang impor tekstil dari Korea Utara. Selanjutnya Presiden Trump membuat kesal Presiden Kim dengan mengucapkan kata-kata di Twitter dengan nada konfrontatif dimana perang Korea Utara tidak akan lama lagi terjadi.
Situasi panas ini juga membuat Shinzo Abe akan membubarkan Majelis Rendah Jepang pada Kamis nanti dan dimajukannya pemilu Jepang setahun lebih awal, dimana PM Shinzo Abe harus mempersiapkan pemerintahannya serta ekonominya yang lebih kokoh dalam menghadapi ancaman perang AS-Korea tersebut.
Sedikit meredanya situasi di Semenanjung Korea ini, membuat sementara USDJPY untuk bergerak menguat di level 112,34, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat di level 0,7863, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,6285.
Lemahnya yen sendiri selain redanya Korea, disebabkan juga oleh pernyataan ketua the Fed Janet Yellen semalam yang menganjurkan kenaikan suku bunga AS ini harus tetap terjadwal dan tidak boleh tertunda. Yellen sendiri menegaskan bahwa suku bunga the Fed tetap bisa naik meskipun inflasi ASmasih jauh dari target the Fed 2%.
Yellen sendiri menyatakan bahwa sungguh tidak bijaksana menahan suku bunga rendah ketika inflasi rendah namun pertumbuhan yang tinggi. Inflasi AS saat ini berada di 1,4%, sedangkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 2,6%, sedangkan suku bunga the Fed diantara 1% hingga 1,25%, sehingga ini bisa menimbulkan gejolak pemanasan ekonomi jika suku bunga masih dibawah laju inflasi, demikian ungkap Yellen.
Pelemahan yen sendiri masih dikategorikan normal-normal saja dengan tetap bertahan di atas level ¥109 dan dibawah level ¥113. Tiadanya data ekonomi dari Jepang yanh rilis hari ini dengan sendirinya memang tidak bisa membantu yen untuk melawan dolar AS.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider