JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(18/8/2017),
Yen manfaatkam momentum ricuhnya Gedung Putih pada perdagangan siang ini jelang berakhirnya perdagangan mingguan sehingga memunculkan aksi safe haven kembali sejak semalam.
Pelemahan dolar AS ini selain karena situasi politik di AS, serangan teror di Barcelona Spanyol semalam dan menewaskan sedikitnya 13 orang turis meninggal dunia, seakan membuat dunia terhenyak bahwa situasi keamanan di Eropa sedang tidak kondusif mengikuti situasi di AS pekan ini dimana ricuhnya demontransi anti-rasis telah membuat pemerintah Trump dalam cobaan serius.
Kondisi atau situasi tersebut tentu akan membawa dampak akan terganggunya hajat hidup sektor ekonomi tentunya sehingga investor khawatir terhadap masa depan ekonomi global khususnya dengan ekonomi AS yang merupakan penggerak ekonomi dunia.
Investor nampak nyaman dengan aksi pengamanan investasi sesaatnya tersebut, dan nampaknya akan bertahan hingga awal pekan nanti.
Kondisi tersebut mengharuskan yen untuk melanjutkan penguatannya.
USDJPY untuk sementara berada di level 109,33, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7894, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,6832.
Pekan ini tekanan yen seperti kita ketahui berasal dari hasil paparan the Fed bahwa bank sentral tersebut makin kuatir dengan inflasi yang sulit naik sehingga di keputusan rapat tersebut the Fed tidak merubah tingkat suku bunga jangka pendeknya karena beberapa fundamental ekonomi AS juga sedang tidak mendukung hal tersebut.
Upaya pengalihan fokus kerja demi perbaikan defisit neracanya membuat Janet Yellen dan teman-temannya untuk sementara menunda kenaikan tersebut dan akan segera melakukan lelang kembali terhadap surat berharga milik pemerintah AS demi mengurangi beban hutang pemerintah.
Seperti kita ketahui sejak krisis 2008-2009, the Fed banyak melakukan pembelian kembali surat hutangnya demi stabilisasi pasar keuangan AS dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya kembali setelah terseret dengan masalah subprime mortgage kala itu.
Hampir $4 trilyun dikeluarkan the Fed untuk memperbaiki situasi tersebut, dan mulai bulan depan akan terjadi lelang $50 milyar perbulan dan sepertinya dolar AS akan mengalami tekanan sesaat bila lelang tersebut tidak oversubscribe atau kelebihan permintaan.
Selain masalah Fed minutes, kondisi konflik di Gedung Putih semalam dengan rumor akan keluarnya ketua Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn membuat pasar panik, karena Cohn merupakan tangan kanan Trump dalam menjalankan agenda ekonominya.
Perselisihan pendapat yang makin meruncing di dewan penasihat Trump tersebut tentu membuat kuatir pasar dimana kepastian jalannya agenda ekonomi Trump kembali dipertanyakan.
Namun sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 109 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri berkeyakinan bahwa level penantian arah bagi mata uangnya bila kondisi politik dan ekonomi Jepang dan AS sudah menemukan titik pemecahan masalah di sektor perdagangan kedua belah pihak tersebut.
Nampaknya pula bahwa masalah perdagangan AS-Jepang akan kembali dirundingkan dalam waktu dekat ini, sehingga arus lalu-lintas barang di kedua belah pihak segera teratasi.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Seeking Alpha