JAVAFX – Yen dalam tekanan dolar AS sejenak pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana yen kali ini bergerak melemah setelah tensi perang dagang AS dengan China sedikit meredakan pasar ekuitas Asia yang ikut membaik sedikit kali ini.
Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 105,95 dimana yen bergerak melemah untuk sementara ini. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7686 dimana dolar Australia menguat sejenak. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,2783 dimana yuan sementara melemah.
Sebelumnya karena kebijakan fiskal dari Trump telah membawa dampak bagi dolar AS untuk melemah dan yen segera berfungsi sebagai safe haven yang cukup panjang. Kebijakan seperti pengenaan tarif impor logam serta proteksi perdagangan dengan China yang bernilai lebih dari $50 milyar hingga $60 milyar per tahunnya, tentu merupakan usaha Trump untuk memperbaiki defisit anggarannya dengan cara melemahkan mata uangnya, dan cara ini tampaknya berhasil dijalankannya.
Yen sejauh ini adalah mata uang utama dunia yang paling menikmati penguatannya, setelah China kemarin meletakkan dasar-dasar bagi berlakunya tarif baru bagi beberapa produk asal AS, di mana sekitar 128 produk AS yang bernilai $3 milyar per tahunnya telah dikenakan tarif baru hingga 25%. Situasi ini dipertegas oleh Beijing bahwa pihaknya tidak akan melakukan negosiasi lagi dengan AS di hadapan WTO.
Situasi ini tentu membuat Presiden Trump juga meradang dan akan berjanji bahwa di pekan ini peraturan baru bagi proteksi impor asal China akan diberlakukan juga oleh AS. Sebelumnya AS sendiri mempunyai waktu hingga 60 hari ke depan untuk konsultasi tentang barang-barang China yang akan kena tarif baru, namun karena situasi agresif Beijing, maka Gedung Putih sendiri pun segera memutuskan pekan ini juga akan membuat tarif baru tersebut.
Sejauh ini pula produk-produk bertehnologi tinggi asal China akan menjadi sasaran tembak Gedung Putih untuk dikenakan tarif baru karena Presiden Trump sangat khawatir terhadap produk asal China yang seringkali melakukan plagiat terhadap hak cipta milik AS.
Situasi safe haven yen sepertinya sedikit mereda kali ini terbantu oleh beberapa kegiatan di pasar saham Asia yang tidak ikut melemah tajam seperti yang terjadi di bursa saham Wall Street, sehingga investor sedikit mengambil dolar AS lagi jelang rilisnya data tenaga kerja AS akhir pekan ini.
Bank sentral Australia, RBA sendiri tidak merubah kebijakan moneternya atau suku bunganya karena masih melihat seberapa besar dampak dari perang dagang yang terjadi sekarang ini antara Washington dengan Beijing.
Penulis: Adhi Sunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters