Yen Bergerak Melemah Pasca Ucapan Yellen

0
1220

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(30/11/2017), yen bergerak melemah pasca ucapan Yellen pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana sebagai bukti bahwa kenaikan suku bunga AS masih bisa melemahkan semangat safe haven yang terjadi setelah Korea Utara kemarin juga meluncurkan rudal jenis baru yang mempunyai jangkauan yang lebih jauh.

Namun perlu diingat bahwa sepanjang pekan lalu, yen telah mengalami penguatan terhadap dolar sebesar 0,5% kala itu dengan bantuan tidak kondusifnya situasi reformasi pajak serta galaunya anggota the Fed menghadapi masa depan suku bunga the Fed.

Hingga siang ini, Sejauh ini USDJPY untuk sementara berada di level 112,02 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,91. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7584 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7563. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,6140 setelah tadi pagi ditutup di level 6,6096.

Kemarin pagi pergerakan pasar sempat terganggu dengan peluncuran peluru kendali Korea Utara yang kembali merubah rencana perdagangan mereka. Kondisi Semenanjung Korea memanas lagi, Korea Selatan dan AS merapatkan barisannya dengan memperketat jaringan pertahanannya. Rudal Korea kali ini dipercaya AS bisa menggapai daerah kekuasaannya, sehingga Jepang sendiri juga kuatir dimana PM Shinzo Abe memutuskan mengadakan rapat darurat kabinetnya dengan antisipasi peluncuran rudal Korea bisa terulang lagi.

Namun beruntung kondisi ini tidak berlangsung terus-menerus, sehingga nampak sekali kekuatan dolar AS untuk menekan mata uang Asia juga masih tampak dimalam harinya, apalagi data-data fundamental ekonomi AS semalam juga membaik semua. Laju PDB, penjualan rumah pending dan Beige Book juga menunjukkan arah dukungan kepada kenaikan suku bunga the Fed lebih besar.

Dilain pihak, pasar masih terpesona oleh ucapan Jerome Powell semalam sebelumnya dengan isyarat bahwa suku bunga the Fed dimasa mendatang akan lebih tinggi dari perkiraan pengamat lainnya. Menilik pernyataan seperti itu, dapat dipastikan gaya kepemimpinan Powell tidak akan jauh beda dengan pendahulunya, Janet Yellen.

Dan Janet Yellen makin menegaskan eksistensi bank sentral AS bahwa akan terus menjaga kestabilan kekuatan ekonominya, dimana Yellen menjelaskan bahwa kerja bank sentral AS sekarang harus meningkatkan suku bunganya dan pihak eksekutif serta parlemen harus terus menjaga kebijakan fiskalnya dimana sisi defisit anggaran harus tetap dijaga keharmonisannya. Seperti kita ketahui bahwa kenaikan suku bunga tentu akan berdampak kepada melebarnya defisit perdagangan sebuah negara.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: The Telegraph