JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(23/8/2017), yen bergerak datar, investor kuatir Jackson Hole yang akan diselenggarakan mulai besok hari sehingga sisi menghindarkan diri dalam memegang investasi yang terlalu lama oleh investor pasar uang terpantau di perdagangan siang ini.
Sisi jual dan sisi beli nampak sekali menyulut seakan suasana hati investor yang masih belum yakin terhadap tren dari pasar uang dunia, dimana pertemuan Jackson Hole yang akan diselenggarakan di Kansas City yang berlangsung sejak Kamis hingga akhir pekan tersebut, memang membuat harga di pasar uang tidak dalam kondisi range yang besar sejak awal pekan ini.
Kondisi tersebut mengharuskan yen untuk menghentikan penguatannya. USDJPY untuk sementara bergerak flat di level 109,52, AUDUSD untuk sementara bergerak melemah di level 0,7892, USDCNY untuk sementara bergerak melemah di level 6,632.
Tekanan terhadap yen pagi ini masih datang dari upaya Trump kemarin yang akan mempertahankan kedaulatan pemerintahan Afganistan. Trump sepertinya akan tetap mempertahankan kekuatan militer AS di daerah konflik tersebut dan ini merupakan tahun ke 16 bantuan militer AS di situ. Alasan ini membuat investor nyaman bahwa kawasan Asia Selatan masih dalam situasi aman terkendali.
Upaya pengalihan fokus kerja demi perbaikan defisit neraca the Fed, membuat Janet Yellen dan teman-temannya untuk sementara menunda kenaikan suku bunga dan akan segera melakukan lelang kembali terhadap surat berharga milik pemerintah AS demi mengurangi beban hutang pemerintah. Fokus kerja tersebut akan kita ketahui pada simposium Jackson Hole di pekan ini dimana jadwal Yellen akan berbicara tanggal 24 Agustus.
Seperti kita ketahui sejak krisis 2008-2009, the Fed banyak melakukan pembelian kembali surat hutangnya demi stabilisasi pasar keuangan AS dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya kembali setelah terseret dengan masalah subprime mortgage kala itu. Hampir $4,5 trilyun dikeluarkan the Fed untuk memperbaiki situasi tersebut, dan mulai bulan depan akan terjadi lelang $50 milyar perbulan dan sepertinya dolar AS akan mengalami tekanan sesaat bila lelang tersebut tidak oversubscribe atau kelebihan permintaan.
Di simposium tersebut, selain Yellen, pasar juga akan melihat Haruhiko Kuroda yang akan mengeluarkan pernyataan masa depan kebijakan suku bunga rendahnya serta paket stimulus ¥80 trilyunnya. Bila ada statemen perubahan, dapat dipastikan pasar akan bergejolak.
Namun sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di antara level 109 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri berkeyakinan bahwa level penantian arah bagi mata uangnya bila kondisi politik dan ekonomi Jepang dan AS sudah menemukan titik pemecahan masalah di sektor perdagangan kedua belah pihak tersebut.
Data penting dari Jepang, yaitu data kegiatan awal sektor manufaktur yang dilaporkan membaik. Flash manufacturing PMI bulan lalu naik menjadi 52,8 dari 52,1 di periode sebelumnya dan lebih besar dibanding perkiraan pasar 52,3. Ini menandakan bahwa kegiatan industri Jepang masih di area ekspansif.
Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: PluginCars (.com)