Yen Belum Mampu Menguat Tajam

0
122

JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(8/8/2017), yen belum mampu menguat tajam pada perdagangan hari ini namun berusaha lepas dari pengaruh payroll AS akhir pekan lalu dengan dukungan beberapa fundamental ekonomi Asia yang membaik.

Sebelumnya pasar masih kuatir pasca rilisnya data tenaga kerja AS yang telah dirilis akhir pekan lalu dimana data nonfarm payroll periode ini dinyatakan telah bertambah diatas 200 ribuan orang atau sedikit dibawah angka 220 ribu orang di periode sebelumnya, sedangkan tingkat pengangguran di periode kali ini menjadi 4,3% atau turun dari 4,4% di periode sebelumnya.

Semakin turun tingkat pengangguran maka semakin membaik ekonominya karena menuju kondisi full-employment atau tenaga kerja penuh dan dapat mendorong panasnya ekonomi negara tersebut.

Sebetulnya investor sejak beberapa hari sebelumnya sudah was-was menghadapi serangkaian data tenaga kerja AS, apalagi kegiatan pabrikan AS yang diwakili data ISM manufaktur dan jasa juga masih diarea ekspansinya, menandakan kegiatan industri AS masih dalam tren yang positif bagi ketatnya tenaga kerja.

Ini membuat faktor tekanan dari greenback masih ada hingga siang ini namun tipis-tipis.

USDJPY untuk sementara berada di level 110,63, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7917, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,7053.

Dari pekan lalu yen beberapa kali berhasil menekan dolar AS, dengan catatan khusus bahwa beberapa data pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS secara umum kurang menyemangati perbaikan ekonominya, sehingga pasar melihat untuk sejenak menengok hasil FOMC meeting pekan lalu yang membuat investor segera melepas portfolio dolarnya dan beralih ke segala mata uang dunia lainnya kala itu termasuk yen.

Sebelumnya investor sempat skeptis dengan situasi menurunnya perekonomian AS seakan diamini oleh lembaga sebesar IMF.

Dalam laporan tengah tahunannya IMF telah menurunkan target pertumbuhan AS tersebut serta memberikan masukan ke pasar bahwa situasi politik di AS yang cenderung tidak stabil membuat situasi agenda ekonomi Trump juga makin dipertanyakan lebih lanjut.

Tetapi sebetulnya reformasi pajak dan pembangunan infrastruktur akan segera tercapai sesuai dengan keinginan Gary Cohn sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional AS agar reformasi pajak segera dilakukan demi persaingan pajak perusahaan dengan negara lain yang lebih rendah.

Dewan ini akan memberikan masukan kepada Trump dan parlemen AS.

Namun sejauh ini pula kondisi yen sendiri tidak bergerak terlalu besar dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar di level 109 hingga 112 per dolarnya karena dari pihak Jepang sendiri berkeyakinan bahwa level penantian arah bagi mata uangnya bila kondisi politik dan ekonomi Jepang dan AS sudah menemukan titik pemecahan masalah di sektor perdagangan kedua belah pihak tersebut.

Yen sendiri sedikit melawan dolar AS setelah data transaksi berjalan dan tingkat pinjaman perbankan di Jepang dinyatakan lebih baik pada periode kali ini.

Transaksi berjalan atau currenct account periode kali ini menjadi ¥1,52 trilyun atau lebih baik dari sebelumnya ¥1,40 trilyun.

Sedangkan bank lending atau pinjaman perbankan Jepang juga membaik yaitu tetap tumbuh 3,3% sama seperti periode sebelumnya.

 

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: Asia Times