Yen Belum Mampu Bergerak Banyak

0
126

JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(10/10/2017), yen sejauh ini belum mampu bergerak banyak alias gagal menguat di perdagangan mata uang siang ini meskipun beberapa data ekonomi Jepang sendiri dinyatakan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Disaat pasar keuangan Jepang dan AS sudah buka kembali pasca libur kemarin, kali dolar AS alias greenback kurang bersemangat juga dan gagal untuk memberikan tekanan sesaatnya sehingga membuat mata uang utama Asia seperti yuan dan dolar Australia bergerak menguat, sedang yen bergerak ringan. Situasi tersebut membuat untuk sementara USDJPY untuk bergerak mendatar di level 112,66, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat di level 0,7786, USDCNY untuk sementara bergerak melemah di level 6,831.

Tadi pagi, terdapat beberapa data ekonomi dari Jepang dan Australia yang dirilis, seperti dari Jepang ada data transaksi berjalannya bertambah surplusnya dari ¥2,03 trilyun menjadi ¥2,27 trilyun. Selain itu ada data survei kondisi bisnis Jepang terkini yang juga mengalami peningkatan, dari 49,7 menjadi 51,3, sedikit dibawah angka terbaik di periode Januari 2017 lalu. Angka diatas 50 diindikasikan mengalami optimis.

Namun nyatanya bagi yen sendiri tidak terjadi penguatan yang signifikan hari ini meski juga ada bayang-bayang kondisi Korea Utara yang juga nampak belum reda suasananya sehingga juga belum ada aksi safe haven. Dolar AS sendiri beruntung tidak terlalu tertekan setelah akhir pekan lalu terjadi perbaikan upah di AS yang tercatat tumbuh 2,9% pertahun, jauh diatas angka inflasinya dan tingkat penganggurannya yang terendah sejak 2001 sehingga dolar AS tidak terlalu tertekan oleh yen.

Dukungan tak bisa menguatnya yen juga muncul setelah jajak pendapat politik di Jepang nampaknya calon PM baru akan disandang oleh Gubernur Tokyo saat ini yaitu Yuriko Koike dan bukan incumbent Shinzo Abe. Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa yen cenderung bergerak melemah di saat-saat menjelang pemilunya, dimana Goldman Sachs pekan lalu berharap kepada gubernur Tokyo Yuriko Koike dapat mengalahkan Shinzo Abe menjadi perdana menteri yang baru agar ada perubahan pemerintahan Jepang sehingga yen bisa kembali menguat.

Seperti kita ketahui sebelumnya, panasnya kondisi Korea Utara membuat Shinzo Abe harus mempercepat pemilu Jepang di bulan ini, dimana PM Shinzo Abe harus menata ulang baik pemerintahannya dan menyiapkan ekonominya yang lebih kokoh dalam menghadapi ancaman perang AS-Korea tersebut.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: The Business Times