Yen Belum Mampu Berbuat Banyak, Meski Data Ekonomi Jepang Membaik

0
100

JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(11/10/2017), yen belum mampu berbuat banyak, meski data ekonomi Jepang membaik di perdagangan mata uang siang ini dan rupanya investor masih sering kuatir dengan masa depan Korea Utara dan suku bunga the Fed serta pemilu Jepang yang akan diselenggarakan 22 Oktober ini.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak sedikit negatif terhadap mata uang utama Asia, tetapi membaiknya beberapa data ekonominya juga belum mampu menekan greenback lebih besar, akibatnya secara praktis kondisi gejolak perdagangan kemarin masih terlihat sama pada perdagangan kali ini dimana untuk sementara USDJPY untuk bergerak mendatar di level 112,42, AUDUSD untuk sementara bergerak menguat tipis di level 0,7781, USDCNY untuk sementara bergerak menguat di level 6,5758.

Tadi pagi, terdapat beberapa data ekonomi dari Jepang dan Australia yang dirilis, seperti dari Jepang ada data pesanan inti mesin dengan hasil dari 8% menjadi tumbuh 3,4%, lebih buruk memang tetapi lebih baik dibandingkan perkiraan pasar yang hanya tumbuh 0,8%.

Namun ternyata yen sendiri tidak ,enguat terlalu tajam di hari ini meski juga ada bayang-bayang kondisi Korea Utara yang juga nampak belum reda suasananya sehingga juga belum ada aksi safe haven. Ini semua karena investor masih terbayang-bayang membaiknya upah di AS yang tercatat 2,9% pertahun, jauh diatas angka inflasinya dan tingkat penganggurannya yang terendan sejak 2001 sehingga dolar AS tidak terlalu tertekan oleh yen dan dolar Australia.

Dukungan ini juga muncul khususnya bagi yen setelah jajak pendapat politik di Jepang nampaknya calon PM baru akan disandang oleh Gubernur Tokyo saat ini yaitu Yuriko Koike dan bukan incumbent Shinzo Abe. Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa yen cenderung bergerak melemah di saat-saat menjelang pemilunya, dimana Goldman Sachs pekan lalu berharap kepada gubernur Tokyo Yuriko Koike dapat menjadi perdana menteri yang baru dan mengakhiri Abenomics dan suku bunga rendah.

Sepertinya pasar keuangan Asia sedang was-was jelang the Fed memberikan penjelasan secara rinci terhadap haail rapat suku bunganya di 2 minggu lalu yang kala itu memutuskan suku bunga tetap namun di akhir tahun bisa naik sekali lagi.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: The Business Times