Yen Alami Aksi Profit Taking

0
133

JAVAFX – Yen alami aksi profit taking atau ambil untung sejenak di perdagangan siang ini setelah dalam 2 hari perdagangan seebelumnya mengalami penguatannya terhadap greenback.

Jalur penguatan yen berakhir kali ini mengakhiri penguatan sebelumnya pasca pernyataan Yellen yang menampakkan keraguan akan kenaikan suku bunga the Fed sehingga investor membaca bahwa pergerakan ekonomi AS sedang berhenti sejenak akselerasinya.

Skandal Trump Jr yang muncul ke permukaan pasar uang beberapa hari rupanya sedikit sudah hilang dari peredaran karena investor melihat pernyataan Yellen semalam.

USDJPY untuk sementara berada di level 113,40, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7738, USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,7823.

Pernyataan Yellen semalam dianggap pasar bernada dovish kembali didepan komite perbankan senat AS. Memang Yellen menyatakan bahwa suku bunga the Fed tetap akan naik di tahun ini dan tahun depan. Namun peningkatan tersebut akan bersifat pelan-pelan terjadwal dan tidak bersifat atraktif, dimana Yellen menyesuaikan kenaikan suku bunganya dengan melihat kondisi perkembangan ekonomi AS khususnya inflasi AS yang terus merendah.

Situasi safe haven yen yang berakhir hari ini karena perasaan investor terganggu kembali dengan upaya Bank of Japan yang tetap akan melakukan pembelian kembali atau buyback aset-asetnya khususnya surat hutangnya sehingga kala itu yen mengalami pelemahan terbesar sejak 12 Mei lalu.

Tujuan BoJ melakukan pembelian JGB atau Japanese Government Bond adalah meningkatkan imbal hasil obligasinya agar lebih menarik pasar atau investor. BoJ menawarkan ke pasar untuk membeli JGB 10-tahun dengan yield atau imbal hasil sebesar 0,110% dan juga meningkatkan pembelian JGB 5-tahun dan JGB 10-tahun melalui proses lelang dari ¥450 milyar menjadi ¥500 milyar.

Hal ini juga ditekankan lebih dalam oleh Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda awal pekan lalu dimana langkah bank sentral untuk tetap memberikan paket stimulus tersebut sengaja dilakukan agar inflasi di Jepang segera meninggi dan pertumbuhan industri dalam negeri Jepang dapat mengamankan kondisi ekonomi Jepang yang tetap hangat alias aman terkendali.

Hal ini diungkapkan Kuroda setelah melihat beberapa fundamentaal ekonomi Jepang mengalami saat-saat yang tidak mendukung kepada arah kenaikan inflasi 2% sesuai anjuran Abenomics.

Dolar Australia sendiri sampai siang ini juga masih membaik didukung oleh harga minyak dunia yang krmbali membaik dari 4 hari perdagangan sebelumnya. China yuan sendiri terbantu oleh membaiknya data neraca perdagangan yang dirilis kemarin dengan hasil peningkatan ekspor 11,3% di bulan lalu, atau naik dari 7,8% di periode sebelumnya.

Sumber Berita: Investing, MarketWatch, Reuters, Bloomberg
Sumber gambar: The Telegraph