JAVAFX – Virus Corona baru telah dinyatakan sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena wabah penyakit tersebut terus menyebar dan banyak menelan korban jiwa serta terinfeksi baik di dalam maupun luar Cina.
“Alasan utama deklarasi ini bukanlah apa yang terjadi di China tetapi apa yang terjadi di negara lain,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Saat ini yang menjadi pusat kekhawatirannya adalah virus itu dapat menyebar ke negara-negara dengan pola sistem kesehatan yang lebih lemah. Sementara itu, pemerinta Amerika Serikat telah mengatakan kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu.
Departemen luar negeri mengeluarkan peringatan tingkat empat setelah sebelumnya mendesak warga Amerika untuk mempertimbangkan kembali dalam melakukan perjalanan ke China dan mengatakan setiap warga negara di China harus mempertimbangkan untuk pergi menggunakan sarana komersial.
Komisi Kesehatan Nasional China pada hari Jumat bahwa virus corona kembali menelan korban jiwa sebanyak 43 kematian dan 1.982 orang yang terjangkit wabah tersebut. Itu membuat total kematian di negara tersebut menjadi 213 dan terinfeksi 9.692 kasus yang dikonfirmasi.
Kemudian, WHO mengklaim bahwa ada 98 kasus di 18 negara lain yang terkena dampak dari virus corona, tetapi tidak ada kematian. Sebagian besar kasus internasional terjadi pada orang yang pernah ke kota Wuhan di Cina di Hubei. Namun, ada delapan kasus infeksi antar manusia di Jerman, Jepang, Vietnam, dan Amerika Serikat.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, menggambarkan virus itu sebagai wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia memuji tindakan luar biasa yang telah diambil pemerintah otoritas Cina yang mengatakan tidak ada alasan untuk membatasi perdagangan atau perjalanan ke China.
Tetapi berbagai negara telah mengambil langkah-langkah untuk menutup perbatasan atau membatalkan penerbangan dan perusahaan seperti Google, Ikea, Starbucks dan Tesla telah menutup toko mereka atau menghentikan operasi perdagangan.
Untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut, sejumlah provinsi di China memperpanjang liburan panjang Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung, sebuah langkah yang akan menghantam bisnis dan rantai pasokan global.
Apa yang terjadi jika virus ini masuk ke negara yang tidak dapat mengatasinya?
Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memiliki alat untuk menemukannya atau menahan penyebaran virus itu. Ketakutannya adalah ia dapat menyebar tanpa terkendali dan mungkin tidak diketahui selama beberapa waktu. Ingat ini adalah penyakit yang baru muncul pada bulan lalu, namun sudah ada hampir 10.000 kasus yang dikonfirmasi di Tiongkok.
Wabah Ebola di Afrika Barat yang pernah terjadi pada tahun 2014 silam adalah yang terbesar dalam sejarah manusia, dimana menunjukkan betapa mudahnya wabah tersebut mengifeksi warna dari negara-negara miskin. Dan bagimana jika cirus corona menyebar di tempat-tempat seperti itu, maka akan sangat sulit untuk menampungnya.
Sekitar 99% kasus penyebaran wabah virus tersebut ada di Cina dan WHO yakin negara dapat mengendalikan wabah di sana. Tetapi, WHO menyatakan saat ini adalah keadaan darurat global yang memungkinkan WHO untuk mendukung negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk memperkuat pengawasan penyakit tersbut dan mempersiapkan mereka untuk bisa menangani kasus-kasus.
WHO mendeklarasikan Darurat Kesehatan Masyarakat dari Kepedulian Internasional ketika ada suatu peristiwa luar biasa yang membentuk risiko kesehatan masyarakat ke negara-negara lain melalui penyebaran penyakit internasional.
Sebelumnya telah dinyatakan lima keadaan darurat kesehatan masyarakat global:
- Flu babi, 2009 – Virus H1N1 menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2009, menewaskan lebih dari 200.000 orang.
- Polio, 2014 – Meskipun semakin dekat dengan pemberantasan pada tahun 2012, angka polio meningkat pada tahun 2013 lalu.
- Zika, 2016 – WHO menyatakan Zika darurat kesehatan masyarakat pada tahun 2016 setelah penyakit ini menyebar dengan cepat ke seluruh Amerika.
- Ebola, 2014 dan 2019 – Darurat pertama atas virus berlangsung dari Agustus 2014 hingga Maret 2016 karena hampir 30.000 orang terinfeksi dan lebih dari 11.000 meninggal di Afrika Barat. Keadaan darurat kedua diumumkan tahun lalu sebagai penyebaran wabah di Kongo
Kasus yang dikonfirmasi di Tibet berarti virus telah mencapai setiap wilayah di daratan Cina. Menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu, 9.692 kasus telah dinyatakan positif. Provinsi pusat Hubei, tempat hampir semua kematian terjadi, berada dalam kondisi terkunci. Provinsi berpenduduk 60 juta orang ini adalah rumah bagi Wuhan, pusat penyebaran penyakit.
Kota ini secara efektif telah ditutup dan China telah memberlakukan banyak pembatasan transportasi untuk mengekang penyebaran virus. Orang-orang yang telah berada di Hubei juga disuruh bekerja dari rumah sampai dianggap aman bagi mereka untuk kembali.
Penyebaran virus ini sangat mempengaruhi ekonomi China, terbesar kedua di dunia, dengan semakin banyak negara yang menyarankan warganya untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke negara itu.
Saat ini evakuasi sukarela dari ratusan warga asing dari Wuhan sedang berlangsung. Inggris, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Selandia Baru diperkirakan akan mengkarantina semua pengungsi selama dua minggu untuk memantau gejala dan menghindari penularan.
- Australia berencana untuk mengkarantina pengungsi di Pulau Christmas, 2.000 km (1.200 mil) dari daratan di pusat penahanan yang telah digunakan untuk menampung para pencari suaka.
- Italia juga menangguhkan penerbangan ke China setelah dua wisatawan Tiongkok di Roma didiagnosis terinfeksi virus tersebut, sebelumnya ada sekitar 6.000 orang berada di atas kapal pesiar dan untuk sementara dilarang turun.
- Di AS, pejabat kesehatan Chicago telah melaporkan kasus pertama penularan dari manusia ke manusia. Sekitar 200 warga AS telah diterbangkan keluar dari Wuhan dan diisolasi di pangkalan militer California setidaknya selama 72 jam.
- Rusia telah memutuskan untuk menutup perbatasan timur laut China dengan 4.300 km (2.670 mil).
- Dua penerbangan ke Jepang telah mendarat di Tokyo. Jepang sekarang telah meningkatkan tingkat penasehat penyakit menularnya untuk China.
- Sekitar 250 warga negara Perancis telah dievakuasi dari Wuhan.
- India telah mengkonfirmasi kasus pertama virus itu seorang siswa di negara bagian selatan Kerala yang belajar di Wuhan.
- Israel telah melarang semua koneksi penerbangan dengan China.
- Papua Nugini telah melarang semua pengunjung “Pelabuhan Asia”.
- Duta besar Inggris untuk Korea Utara – Korea Utara akan menangguhkan semua penerbangan dan kereta api ke dan dari China.