Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong lebih banyak produsen vaksin COVID-19 untuk mengikuti petunjuk dan lisensi teknologi AstraZeneca, guna mengatasi ketidakadilan vaksin yang berkelanjutan dan “tidak masuk akal”.
Vaksin AstraZeneca, yang menurut data Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/3) menunjukkan aman dan efektif meskipun beberapa negara menangguhkan suntikan itu karena masalah kesehatan, sedang diproduksi di berbagai lokasi termasuk SKBioScience, Korea Selatan dan Serum Institute, India.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan agar lebih banyak produsen mengadopsi model ini untuk meningkatkan pasokan, termasuk untuk program berbagi vaksin COVAX yang berupaya mempercepat lebih banyak pengadaan vaksin ke negara-negara berkembang.
“Kesenjangan antara jumlah vaksin yang diberikan di negara-negara kaya dan jumlah yang diberikan melalui COVAX terus meningkat dan menjadi semakin tidak masuk akal setiap hari,” kata Tedros pada konferensi pers.