Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, Senin (23/8), menegaskan bahwa negaranya harus mempertahankan fokusnya untuk mengevakuasi warga AS dan warga Afghanistan yang rentan.
AS sedianya tidak terganggu dengan pertanyaan tentang apa yang salah dalam penarikan mundur pasukannya yang kacau dari Afghanistan.
Berbicara dalam konferensi pers di Singapura, Harris berulangkali menolak menjawab ketika ditanya apa yang menurutnya harus dilakukan secara berbeda dalam penarikan pasukan itu.
“Tidak diragukan lagi akan ada dan harus ada analisa yang kuat tentang apa yang telah terjadi, tetapi saat ini fokus kami harus pada evakuasi warga Amerika, warga Afghanistan yang bekerja dengan kami dan warga Afghanistan yang rentan – termasuk perempuan dan anak-anak,” ujarnya.
Harris menjawab pertanyaan bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong setelah keduanya melangsungkan pertemuan selama sekitar dua jam untuk membahas beragam isu, mulai dari tanggapan terhadap pandemi virus corona hingga keamanan siber dan kerja sama rantai pasokan.
Konferensi pers itu didominasi isu Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika yang berantakan dan memicu keprihatinan tentang komitmen pada sekutunya secara global.
Lawatan Harris ke Singapura dan Vietnam pekan ini dipandang sebagai ujian nyata yang pertama atas kemampuan pemerintahan Biden memastikan sekutu-sekutu dekatnya tentang tekadnya.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menawarkan dukungan negaranya untuk penarikan pasukan Amerika itu, dan mengatakan Singapura “bersyukur” dengan upaya AS memerangi terorisme di Afghanistan.
Ia juga menawarkan penggunaan pesawat angkut Angkatan Udara Singapura untuk membantu evakuasi, dan mengatakan negaranya sedang memperhatikan apa yang dilakukan AS selanjutnya.
“Yang penting adalah bagaimana Amerika memposisikan dirinya di Asia Pasifik, melibatkan diri di kawasan yang lebih luas dan melanjutkan upaya memberantas terorisme; karena hal ini akan menentukan persepsi negara-negara itu pada prioritas dan niat strategis Amerika di dunia,” ujarnya.