Wall Street naik tipis, ditopang sektor teknologi dan data ekonomi AS

0
81
New York, USA - October 26, 2008: The New York Stock Exchange building on Wall Street in Manhattan.

Wall Street sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipimpin sektor teknologi dan saham pertumbuhan membangun reli untuk hari kedua berturut-turut saat data ekonomi yang lesu dan laporan laba perusahaan yang beragam mendorong investor kembali ke saham pertumbuhan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 25,35 poin atau 0,07 persen, menjadi menetap pada 34.823,35 poin.

Indeks S&P 500 naik 8,79 poin atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 4.367,48.

Indeks Komposit Nasdaq bertambah 52,64 poin atau 0,36 persen, menjadi berakhir di 14.684,60 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan wilayah positif, dengan sektor teknologi menguat 0,71 persen, melampaui sektor lainnya.

Sementara itu, sektor energi tergelincir 1,13 persen, menjadikannya sebagai kelompok dengan kinerja paling buruk.

Penarikan kembali saham-saham siklikal yang sensitif secara ekonomi membuat S&P 500 dan keuntungan saham unggulan di Indeks Dow Jones tertahan, sementara saham-saham kapitalisasi kecil mengungguli pesaing mereka yang lebih besar.

Tetapi saham teknologi megacap dan yang terkait teknologi, seperti Microsoft Corp, Amazon.com, Apple Inc, Facebook Inc dan Alphabet Inc, naik menjelang hasil kuartalan mereka minggu depan, menempatkan Nasdaq di depan.

Saham-saham pertumbuhan, yang berkinerja lebih baik selama krisis kesehatan, kembali mendapat dukungan, naik 0,8 persen, sementara indeks value stocks atau saham yang harganya berada di bawah nilai intrinsiknya, melemah 0,5 persen.

“Pasar jungkir balik antara pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi hampir mencapai puncaknya sehingga Anda perlu membeli saham yang menghasilkan pertumbuhan mereka sendiri seperti saham teknologi ternama, versus pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berlanjut dan Anda ingin memiliki saham siklikal dan value stocks,” kata David Carter, Kepala Investasi Lenox Wealth Advisors di New York.

Jumlah pekerja AS yang mengajukan aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 419.000 minggu lalu, tertinggi dua bulan, menurut Departemen Tenaga Kerja.

Pelaku pasar mengamati dengan cermat indikator pasar tenaga kerja untuk petunjuk kapan Federal Reserve, yang diperkirakan akan bersidang minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari, akan memulai diskusi tentang kenaikan suku bunga acuan dari mendekati nol.

“Data pengangguran hari ini tidak memiliki dampak yang berarti pada pasar atau prospek ekonomi,” tambah Carter.

“Sekarang ini semua tentang berapa lama lagi The Fed akan mentolerir suku bunga rendah.

The Fed tampaknya lebih menyukai mandat ketenagakerjaan penuhnya daripada mandat stabilitas harganya.” “Dengan demikian, pertemuan Fed mendatang bisa berdampak,” kata Carter.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang dijadikan acuan melemah setelah tawaran pada lelang TIPS (Treasury Inflation-Protected Securities) terbesar yang pernah ada menyentuh rekor terendah, menekan saham bank-bank yang sensitif terhadap suku bunga.

Musim pelaporan keuangan kuartal kedua melesat ke depan dengan kecepatan penuh, dengan 104 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan.

Dari jumlah tersebut, 88 persen telah mengalahkan perkiraan konsensus, menurut Refinitiv.

Produsen obat Biogen Inc naik 1,1 persen setelah menaikkan panduan pendapatan setahun penuh, sementara Dominos Pizza Inc melonjak 14,6 persen ke level tertinggi sepanjang masa setelah laporan kuartalannya.

Southwest Airlines Co membukukan kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan, mengirim sahamnya jatuh 3,5 persen, dan American Airlines Group Inc merosot 1,1 persen sekalipun melaporkan laba kuartalan.