Wall Street naik dipicu harapan Fed akhiri kenaikan suku bunga

0
77

Indeks-indeks utama Wall Street naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dipicu harapan The Federal Reserve akan mengakhiri kenaikan suku bunga dan juga laporan kinerja kuartal ketiga emiten yang optimistis.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 564,5 poin atau 1,7 persen ke 33.839,08, indeks S&P 500 naik 79,92 poin atau 1,89 persen ke 4.317,78, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 232,72 poin atau 1,78 persen ke 13.294,19.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada Rabu (1/11) seperti yang diperkirakan, dan meskipun Ketua Fed Jerome Powell membuka kemungkinan untuk melakukan pengetatan lebih lanjut, dia juga mengakui dampak lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini terhadap perekonomian.

Komentar tersebut, yang dipandang sebagai petunjuk bahwa bank sentral sudah selesai menaikkan suku bunganya, menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang berjangka lebih panjang anjlok sehingga mendukung saham.

“Komentar Powell di konferensi pers kemarin adalah apa yang ingin didengar semua orang,” kata Wakil Presiden Riset Ekuitas Ameriprise Financial Justin Burgin di Troy, Michigan.

Burgin juga menunjuk pada laporan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Meskipun proyeksi kuartal saat ini lebih lemah dari perkiraan sebelumnya, Burgin mengatakan para analis masih memperkirakan adanya pertumbuhan.

Menurut data LSEG terbaru, pertumbuhan laba kuartal keempat diperkirakan sebesar 7,2 persen, turun dari perkiraan 11 persen pada 1 Oktober atau sebelum musim pelaporan dimulai.

Untuk kuartal ketiga, 80,9 persen perusahaan yang melaporkan kinerjanya sejauh ini telah melampaui ekspektasi analis, sementara 14,9 persen meleset dari ekspektasi.

S&P mencatatkan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak April.

Indeks acuan itu juga ditutup di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 24 Oktober.

Indeks perusahaan berkapitalisasi kecil Russell 2000 naik 2,7 persen, penguatan persentase satu hari terbesar sejak 6 Juni.

Nasdaq dalam kenaikan hari kelima berturut-turut, mencatat persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 28 Juli.

Setelah saham-saham anjlok pada Oktober, situasi sudah siap untuk sedikit reli, kata Manajer Portofolio Thornburg Investment Management Emily Leveille di Santa Fe, New Mexico.

Kesebelas sektor utama S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor energi dan real estat yang sensitif terhadap suku bunga dengan kenaikan masing-masing lebih dari 3 persen.

Sedangkan sektor jasa komunikasi mengalami kenaikan paling kecil, menguat 0,9 persen, diikuti oleh sektor kebutuhan pokok konsumen yang naik 1,3 persen.

Di antara saham-saham emiten, Starbucks menguat 9,5 persen setelah hasil kuartal keempat perusahaan kedai kopi itu melampaui perkiraan.

Saham Qualcomm juga naik 5,8 persen setelah perancang chip tersebut memperkirakan penjualan dan laba kuartal pertama di atas perkiraan.

Saham PayPal melonjak 6,6 persen karena raksasa pembayaran itu menaikkan perkiraan laba yang disesuaikan setahun penuh.

Saham Apple ditutup naik 2 persen menjelang laporan triwulanannya, yang akan dirilis pada Kamis malam.

Penggerak saham besar lainnya adalah Moderna, yang menjual sahamnya setelah menurunkan perkiraan penjualan vaksin COVID-19 pada 2023.

Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat pada minggu lalu.

Rilis data ekonomi utama minggu ini adalah laporan ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payrolls Oktober yang akan dirilis pada Jumat.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,96 miliar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,78 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Jumlah saham-saham yang naik melebih jumlah saham yang turun dengan rasio 7,3 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 3,16 : 1.

S&P 500 mencatatkan sepuluh titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 40 titik tertinggi baru dan 140 titik terendah baru.