Surat kabar Wall Street Journal, Rabu (10/2), melaporkan pemerintah Biden menangguhkan proposal pengambilalihan aplikasi video terkenal TikTok “tanpa batas waktu.” Tahun lalu pemerintahan Trump memediasi perjanjian yang akan membuat perusahaan-perusahaan Amerika, seperti Oracle dan Walmart, ikut memiliki saham aplikasi milik China itu dengan alasan keamanan nasional.
Pengaturan yang tidak biasa itu berawal dari perintah Presiden Donald Trump ketika itu untuk melarang TikTok di Amerika kecuali jika perusahaan aplikasi itu bersedia dikontrol dalam skala yang lebih luas.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki tidak menyangkal laporan itu tetapi mengatakan pemerintahan Biden belum mengambil “langkah proaktif yang baru dalam proses itu.” Ditambahkannya pemerintahan Biden mengevaluasi secara komprehensif risiko terhadap data Amerika, termasuk data terkait penggunaan TikTok.
Psaki mengatakan Komite Investasi Asing di Amerika masih terus mengkaji implikasi keamanan nasional dari investasi semacam itu dan kajian itu “jauh lebih luas melampaui TikTok.”