Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dijadwalkan mengunjungi perbatasan AS-Meksiko pada Jumat (25/6) sebagai bagian dari upayanya untuk menahan lonjakan migran yang berusaha memasuki AS, sekaligus mengamati akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah.
Kantor Wakil Presiden AS itu, Rabu (23/6), menyatakan bahwa Harris akan ditemani Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas ke El Paso di Texas, salah satu pintu masuk utama para migran.
Awal bulan ini, Harris mengunjungi Guatemala dan Meksiko yang dengan tegas mengatakan kepada para migran, “Jangan datang” ke AS.
Akan tetapi ribuan migran dari kedua negara itu, bersama dengan warga asal Honduras dan El Salvador, telah melakukan perjalanan panjang menuju perbatasan.
Banyak dari mereka berjalan kaki, melarikan diri dari kemiskinan dan kejahatan di negera mereka, ungkap sejumlah migran.
Sejumlah penjaga perbatasan AS menghadapi jumlah terbesar migran tanpa dokumen selama dua dekade terakhir.
Mereka menangkap lebih dari 180 ribu migran di perbatasan pada Mei 2021, kebanyakan orang dewasa lajang.
Angka itu naik sedikit dari 170 ribu lebih pada Maret dan juga 170 ribu lebih pada April lalu.
Sebagian besar migran datang dari wilayah Amerika Latin, tetapi banyak juga dari Ekuador, Venezuela, Kuba, Haiti dan beberapa negara Afrika.
Lonjakan itu meningkat sejak Presiden Joe Biden dan Harris menjabat pada Januari 2021, di mana Biden menyatakan langkah dengan sikap yang lebih manusiawi terkait migrasi daripada pemerintahan Trump.
Biden mempercayakan pengawasan dan upaya menahan arus migrasi kepada Harris sekaligus mengatasi akar permasalahan di Amerika Latin yang menyebabkan penduduknya meninggalkan tanah air mereka.