Perusahaan farmasi Pfizer, Rabu (18/11) menyatakan bahwa vaksin virus coronanya 95 persen dan tidak menyebabkan efek samping yang serius, sementara perusahaan itu berencana untuk meminta persetujuan federal bagi penggunaan darurat vaksin tersebut.
Pfizer mengungkapkan hasil itu setelah analisis akhir uji fase 3 vaksin, yang juga mengungkapkan bahwa vaksin itu melindungi para lansia yang paling berisiko meninggal karena COVID-19.
Pengumuman perusahaan raksasa farmasi Amerika itu muncul sepekan setelah pertama kali mengungkapkan temuan-temuan awal yang menjanjikan, dan beberapa hari sebelum Pfizer berencana untuk secara resmi meminta pemerintah federal untuk menyetujui vaksin bagi penggunaan darurat.
Pfizer belum mengungkapkan informasi rinci mengenai uji klinis itu dan hasilnya belum diteliti oleh para pakar independen.
Pfizer dan BioNTech, perusahaan bioteknologi Jerman yang bermitra dengan Pfizer mengenai pembuatan vaksin, menyatakan, mereka berencana untuk memproduksi hingga 50 juta dosis di seluruh dunia tahun ini dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.
Pfizer juga menyatakan akan menyerahkan hasil uji coba itu badan-badan regulator lainnya di seluruh dunia.
Perusahaan bioteknologi Moderna Inc.
awal pekan ini mengemukakan bahwa suatu analisis sementara penelitian tahap akhirnya mengungkapkan vaksin eksperimentalnya tampaknya 94,5 persen efektif.
Pemerintah AS telah menyatakan berharap Moderna dan Pfizer akan memproduksi sekitar 20 juta dosis untuk didistribusikan pada bulan Desember, dengan dosis-dosis pertama diberikan kepada mereka yang rentan seperti para petugas layanan kesehatan dan mereka yang memiliki masalah kesehatan serius.