Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Riyad Mansour mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera dan berkelanjutan demi mengakhiri permusuhan dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Saat berpidato di Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (28/11), Mansour menyatakan bahwa serangan yang terjadi di Gaza akhir-akhir ini adalah periode paling mematikan yang pernah dialami warga Palestina di wilayah kantong tersebut.
Dia menyoroti pengusiran paksa jutaan warga Palestina, hilangnya ribuan nyawa, dan kehancuran rumah-rumah warga dan infrastruktur selama serangan itu berlangsung.
Oleh karena itu, ia menekankan gencatan senjata menjadi langkah yang penting dilakukan untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina.
“Pembantaian terhadap rakyat kami di Gaza telah memobilisasi masyarakat dan negara di seluruh dunia, berbicara menentang ketidakadilan dan menyerukan keadilan, menyerukan gencatan senjata di Gaza, menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan penindasan terhadap rakyat Palestina, menyerukan Palestina merdeka,” katanya, seperti dilaporkan PBB dalam laman resminya.
Dia memuji Majelis Umum yang mengadakan sidang khusus darurat dan mengambil langkah berani sebulan yang lalu dengan mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Dua pertiga dari 193 anggota PBB mendukung resolusi yang diajukan.
Menurut dia, seandainya gencatan senjata ini diterapkan maka ribuan nyawa warga Palestina dapat terselamatkan.
“Dewan Keamanan PBB memerlukan beberapa pekan yang mematikan lagi untuk akhirnya mengambil resolusi yang tidak terlalu ambisius,” katanya.Israel dan Hamas menyepakati jeda kemanusiaan pada Jumat pekan lalu sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023.
Jeda kemanusiaan yang dimediasi oleh Qatar itu awalnya disepakati selama empat hari, tetapi diperpanjang dua hari lagi.
Jeda tambahan ini berlangsung sampai Rabu.
“Hanya gencatan senjata yang dapat memungkinkan upaya-upaya tulus untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh Israel, kekuatan pendudukan, di Gaza, dan hanya gencatan senjata yang dapat mengarah pada pembebasan orang-orang yang ditahan.
Gencatan senjata ini harus berubah menjadi gencatan senjata permanen,” ucapnya.
Mansour juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas guna mewujudkan solusi dua negara berdasarkan hukum internasional dan resolusi-resolusi PBB.
“Apa yang ditunjukkan beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi yang adil dan abadi terhadap persoalan Palestina,” tegasnya.