Utusan khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim pada Sabtu (23/10) tiba di Korea Selatan untuk memulai lagi perundingan denuklirisasi yang mandek dengan Korea Utara.
Perundingan AS-Korea Utara tersendat lebih dari dua tahun lalu terkait pelonggaran sanksi-sanksi yang dipimpin AS dengan syarat Korut mengurangi program senjata nuklirnya.
Kunjungan Sung itu dilakukan setelah Korut meluncurkan sebuah rudal balistik baru dari sebuah kapal selam pada Selasa (19/10) di lepas pantai timur, yang terbaru dari serangkaian tes rudal yang dilancarkan Korea Utara.
Kim memberitahu para wartawan Sabtu (23/10) dia mengantisipasi perundingan “produktif” dengan para pejabat Korsel dalam pertemuan hari Minggu (24/10).
Korut telah menolak permintaan AS untuk memulai kembali perundingan.
Korut menuntut AS untuk mengakhiri “kebijakan sanksi-sanksi yang bermusuhan” dan latihan militer gabungan dengan Korsel.
Wakil Menteri Luar Negeri Korut Pak Myong Ho pada Sabtu (23/10) menuduh AS meningkatkan ketegangan militer dengan Tiongkok karena dengan “ceroboh” memberi Taiwan bantuan senjata dan pelatihan.
Ia juga mengatakan meningkatnya militer AS di kawasan itu merupakan ancaman bagi Korut.
[