JAVAFX -Sejak opening zona transaksi sesi pasar Asia hingga medio zona perdagangan sesi pasar Eropa hari ini, Jumat 28 Februari 2020, performa USDCAD nampak stabil menjaga ritme bias bullish.
Penurunan harga minyak dunia menjadi salah satu factor kian menipisnya permintaan terhadap the loonie (CAD) sehingga para analis, semisal dari National Bank of Canada Financial Markets menandaskan kemungkinan mata uang Kanada akan terus terdepresiasi, terutama versus the greenback.
Dalam catatannya disebutkan bahwa para ekonom telah mereduksi target harga komoditas, dan harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada kisaran $47/ per barrel pada tahun ini. Kondisi tersebut berbarengan dengan pelemahan demand untuk barang dari Kanada, sehingga mendorong para ahli ekonomi untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kanada tahun 2020 untuk basis tahunan, hanya naik 1.5% (dari sebelumnya 1.8%)
Pada sisi lainnya, Bank Sentral Kanada diperkirakan akan menurunkan suku bunga-nya pada bulan April, jika tidak lebih awal. Faktor-faktor tersebut saling berjalin-berkelindan dan kian memudarkan performa the loonie.
Dan kini, para trader dan investor USDCAD nampaknya akan terfokus atensinya pada publikasi dari CAD GDP berbasis bulanan untuk Desember 2019 dengan estimasi naik tipis 0.1%, selaras dengan data sebelumya dan juga sesuai dengan consensus pasar.
Dari dimensi teknikal; Jejak naik USDCAD terdeteksi sedang menatap resisten kritis 1.34808-1.35000 dan disangga oleh kenaikan volume MACD pada zona positif. Ekstensi kontrol buyers di atas 1.35000 kian mempertegas momentum serial bias bullish USDCAD.Target berikut 1.35375-1.35629. Resisten kuat short term pada area 1.36156-1.36359.
Bila scenario tersebut gagal, lantas USDCAD berbalik tertekan di bawah 1.34132, rentan menuju support 1.33639 dan area 1.33278-1.33000. Support kuat short term pada area 1.32579-1.32415.
Secara general, selama USDCAD konsisten melaju di atas area 1.33000, perspektif bias bullish short term masih berlaku.
