JAVAFX -Publikasi data dari Washington pada akhir pekan ini, Jumat 26 Juni 2020, yaitu US Personal Spending untuk bulan Mei 2020, tercatat naik pada rekor tertingginya, yaitu 8.2%, setelah pada bulan April 2020 mengalami penurunan tajam (-12.6 %–hasil revisi), sebagai dampak langsung dari pandemi virus corona.
Kendati data tersebut masih di bawah konsensus pasar yang mematok naik 8.9%
Sementara untuk data US Personal Income, dilaporkan turun tajam menuju level terendah dalam lebih 7 tahun, yaitu (-4.2%) pada bulan Mei 2020, setelah naik mencapai rekor pada bulan April 2020, yaitu 10.8% dibandingkan dengan estimasi turun (-6.0%).
Untuk data PCE (Personal Consumption Expenditure) price index, pada bulan Mei 2020 naik signifikan, yaitu 0.1%, setelah pada bulan April 2020, anjlok ( -0.5%)
Dari dimensi teknikal, pola jejak Dollar Index (USD) sebagaimana terdeteksi pada grafik H4 masih dalam rentang transaksi relatif sempit, meskipun peluang menjaga ritme bullish tetap terbuka dengan target berikut mendobrak resisten 97.672.
Ekstensi dominasi buyers di atas 97.672, memperkuat bullish USD dengan sasaran berikut 97.876 dan resisten kuat short term, 98.143.
Sebaliknya, jika skenario tersebut pupus, lantas USD berbalik tertekan di bawah level 97.099, rentan terpelanting menuju support 96.875 dan 96.732. Support kuat short term, terletak pada level 96.558. Support lanjutan, 96.315
Secara general, perspektif bias bullish masih berlaku selama USD konsisten bergerak di atas level 97.099 .