JAVAFX – Pada hari Jumat (4/9) UNICEF mengatakan bahwa pembuat obat dapat menghasilkan jumlah vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat diproduksi oleh 28 produsen di 10 negara selama dua tahun ke depan untuk mengatasi penyebaran pandemi virus Covid-19, ketika mengumumkan akan membantu memimpin upaya untuk mendapatkan dan mendistribusikannya.
Peran UNICEF adalah bagian dari rencana alokasi vaksin Covid-19 yang dikenal sebagai COVAX dan dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia yang bertujuan untuk membeli dan memberikan akses yang adil ke suntikan. Sejauh ini, 76 negara kaya berkomitmen untuk bergabung dalam upaya COVAX.
UNICEF mengatakan 28 produsen vaksin telah membagikan rencana produksi tahunan mereka untuk membuat vaksin Covid-19 hingga tahun 2023. Penilaian pasar UNICEF mengungkapkan bahwa produsen bersedia secara kolektif memproduksi vaksin dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya selama 1-2 tahun mendatang.
Tetapi pembuat obat telah mengisyaratkan bahwa proyeksi tersebut sangat bergantung pada apakah uji klinis berhasil, perjanjian pembelian di awal diberlakukan, pendanaan dikonfirmasi dan jalur regulasi serta pendaftaran disederhanakan.
Vaksin yang aman dan efektif dipandang penting untuk mengakhiri pandemi yang sejauh ini telah merenggut lebih dari 864.000 nyawa di seluruh dunia.
Peran baru UNICEF dengan COVAX berasal dari statusnya sebagai pembeli vaksin tunggal terbesar di dunia. Badan PBB tersebut mengatakan pihaknya memperoleh lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk imunisasi rutin dan respons wabah atas nama hampir 100 negara.