Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif baru Minggu (13/9) yang bertujuan mengurangi harga obat di AS dengan mengaitkannya dengan negara-negara lain dan memperluas cakupannya.
Perintah Bangsa Paling Favorit saya akan memastikan agar Negara kita mendapatkan harga rendah yang sama yang diberikan Farmasi Besar kepada negara-negara lain.
Masa menumpang gratis dengan dibayari Amerika sudah berakhir, cuit Trump.
Langkah terbaru itu akan menggantikan perintah eksekutif Trump yang diterbitkan 24 Juli lalu.
Perintah baru itu diperluas sehingga mencakup obat-obatan resep yang tersedia di apotik-apotik, yang termasuk dalam layanan Medicare Bagian D Perintah eksekutif versi Juli lebih fokus pada obat-obatan yang biasanya diberikan di kantor dokter dan klinik kesehatan, yang tercakup dalam Medicare Bagian B.
Secara khusus, perintah eksekutif itu akan mengatur harga obat agar setara dengan harga terendah yang dibayar negara-negara kaya.
Medicare, program layanan kesehatan bagi lansia, sekarang ini dilarang menegosiasikan harga yang dibayar kepada produsen obat.
Presiden dan CEO PhRMA Stephen Ubl menyebut kebijakan itu sulit dijalankan dan melampaui kewenangan.
Dia mengatakan langkah itu akan memungkinkan pemerintah asing menentukan bagaimana AS memberi akses ke perawatan.
Organisasi Inovasi Bioteknologi mengatakan akan melawan kebijakan itu.
Kami akan menggunakan segala cara yang tersedia — termasuk upaya hukum jika diperlukan — untuk melawan skema kontrol harga asing yang berisiko ini, kata Dr.Michelle McMurry-Heath, presiden dan CEO kelompok itu dalam pernyataan.