Trump Tegaskan Telah Lakukan Pekerjaan Luar Biasa untuk Atasi Virus Corona

0
57

Tujuh minggu menjelang pemilu presiden 3 November, Presiden Donald Trump menilai ia telah melakukan “pekerjaan yang luar biasa” dalam menangani pandemi virus corona dan meminimalkan jumlah kematian di negara itu.

Trump, yang pada hari Sabtu (12/9) berkampanye di Nevada, mengatakan Amerika “sudah hampir tujuan menyelesaikan penanganan” virus corona.

Namun, hal ini dibantah pakar penyakit menular ternama di Amerika Anthony Fauci.

Dalam pawai politik itu Trump mengesampingkan jumlah kematian di Amerika yang hampir mencapai 194.000 orang – jumlah tertinggi di dunia – dengan mengatakan “ini seperti sekitar 180.000.” Meskipun ada sekitar 35.000 kasus baru dan 1.000 kematian setiap hari yang dicatat di Amerika, Trump hari Minggu (13/9) mencuit “sebenarnya angka virus corona turun dengan mantap dan cepat.

Jumlah kematian dan orang yang dirawat di rumah sakit turun, dan kasus pun turun meskipun lebih banyak pengujian yang dilakukan dibanding negara mana pun di Dunia.” Dalam beberapa talk-show di televisi hari Minggu (13/9), para pembantu Trump membela pernyataan mengapa pada awal tahun 2020 Trump mengesampingkan ancaman virus itu, padahal ia telah diberi peringatan oleh sejumlah pembantu intelijennya tentang bahaya signifikan virus ini, sebagaimana yang tampak dalam rekaman wawancara dengan wartawan Bob Woodward di dalam buku barunya “Rage.” Buku ini siap dirilis minggu ini.

Calon presiden Partai Demokrat Joe Biden tidak berkampanye hari Sabtu, tetapi sebelumnya ia mengatakan tindakan menyesatkan publik ini “merupakan pengkhianatan soal hidup dan mati warga Amerika..

Ini sangat tercela.

Ini melalaikan tugas, suatu aib.” Biden menambahkan, “Ia (Trump) tahu betapa berbahayanya virus ini, ia tahu dan telah secara sengaja meremehkannya,” ujar Biden.

“Yang lebih buruk lagi, ia (Trump) berbohong,” imbuhnya.

Tetapi penasihat Trump, Peter Navarro, membela postur Presiden Trump tentang virus corona itu pada awal tahun 2020 ketika ia membandingkannya tidak jauh berbeda dengan flu biasa.

“Presiden sangat tepat,” ujarnya pada stasiun televisi CNN.

“Apa yang dilakukannya adalah bersikap tenang, berharap yang terbaik tapi bersiap menghadapi yang terburuk” dengan menyerang virus itu.

“Itu yang kami lakukan.”