Trump Pilih Menahan Diri, Akan Jatuhkan Sangsi Ekonomi Baru Untuk Iran

0
93

JAVAFX – Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu menahan retorika kemarahan selama berhari-hari dan menyarankan Iran mundur setelah negara itu menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak,
karena kedua pihak berusaha meredakan krisis atas pembunuhan jenderal revolusi Iran.

Trump mengatakan AS tidak perlu menanggapi secara militer serangan Iran terhadap pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak, itu sendiri merupakan tindakan pembalasan atas serangan Jumat lalu yang
menewaskan komandan perang Iran, jenderal Qassem Soleimani. Trump mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan kemarin.
Pentagon mengatakan Iran telah meluncurkan 16 rudal balistik jarak pendek, setidaknya 11 diantaranya menghantam pangkalan udara di Al-Asad Irak dan satu menabrak sebuah fasilitas di Irbil tetap tidak menyebabkan
kerusakan berarti.

“Kenyataan bahwa kita memiliki peralatan dan militer hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya. kami tidak ingin menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik,” kata Trump.

Trump tidak secara langsung mengancam aksi militer tetapi mengatakan Amerika Serikat “akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan terhadap rezim Iran” sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya “agresi Iran.”

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, berpidato di depan sekelompok orang Iran yang meneriakkan: “Matilah Amerika,” kata serangan rudal itu adalah “tamparan di wajah” Amerika Serikat dan mengatakan pasukan AS harus meninggalkan wilayah itu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan itu “menyimpulkan” tanggapan Teheran terhadap pembunuhan Soleimani, yang bertanggung jawab untuk membangun jaringan tentara proxy Iran di Timur Tengah. Dia dimakamkan di kota kelahirannya, Kerman, setelah hari berkabung nasional.
“Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi,” tulis Zarif di Twitter.