Trump Mengatakan Kesepakatan Dagang Dengan Tiongkok Tak Berarti Melindungi Ekonomi AS

0
125
Mandatory Credit: Photo by Evan Vucci/AP/Shutterstock (10434333bm) Donald Trump, Sauli Niinisto. President Donald Trump speaks during a meeting with Finnish President Sauli Niinisto in the Oval Office of the White House, in Washington Trump, Washington, USA - 02 Oct 2019

JAVAFX – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa perjanjian perdagangan dengan China “tidak begitu berarti banyak bagi saya” karena apa yang disebutnya peran negara itu dalam menahan penyebaran virus corona masih belum mencapai hasil yang maksimal.

Pada saat briefing mengenai penanganan virus corona di Gedung Putih pada Kamis malam, Donald Trump kembali mengeluh bahwa Amerika Serikat harus menutup ekonominya untuk melindungi dari virus.

Donald Trump telah berusaha untuk menyalahkan China atas wabah tersebut karena jajak pendapat menunjukkan semakin banyak pemilih tidak setuju atas penanganannya terhadap penyebaran pandemi corona.

Trump telah mengambil sejumlah tindakan yang dirancang untuk menghukum pemerintah Beijing atas virus dan masalah lainnya, termasuk upayanya untuk membatasi kebebasan politik di Hong Kong dan penahanan sekitar 1 juta Muslim minoritas.

Trump juga memerintahkan diakhirinya status khusus Hong Kong setelah menentukan bahwa undang-undang keamanan nasional baru Tiongkok berarti bahwa bekas jajahan Inggris tidak lagi otonom. Dia juga menandatangani undang-undang yang mengesahkan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab untuk menindak pembangkangan politik di kota itu, beberapa minggu setelah dia menandatangani undang-undang serupa yang ditujukan bagi mereka yang terlibat dalam penindasan Muslim Uighur.

Pada minggu ini, dalam salah satu ancaman terbesar terhadap hubungan diplomatik antara kedua negara dalam beberapa dasawarsa, AS memberi China waktu tiga hari untuk menutup konsulatnya di Houston, kota Amerika terbesar keempat.

Departemen Luar Negeri mengatakan telah memerintahkan penutupan “untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi Amerika,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sementara itu, China telah berjanji untuk membalas.

Departemen Kehakiman AS juga mengintensifkan tindakan keras terhadap peretas dan peneliti Tiongkok. Pada hari Selasa, departemen menuduh dua orang pria bekerja dengan pemerintah China untuk menargetkan perusahaan yang mengembangkan vaksin untuk corona dan mencuri ratusan juta dolar kekayaan intelektual dan rahasia dagang dari perusahaan di seluruh dunia.

Namun presiden telah mengindikasikan kepada para pembantunya bahwa dia tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan Beijing, dan telah mengesampingkan sanksi tambahan sekarang untuk pejabat tinggi Cina lainnya, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Konflik dengan China yang terus meradang dapat menciptakan permasalahan baru bagi ekonomi AS, yang telah terpukul oleh pandemi dan mungkin membatalkan perjanjian perdagangan yang ditengahi oleh Trump dengan Presiden Cina Xi Jingping.