Trump: Kekalahan dalam Pilpres 2020 adalah Kebohongan Besar

0
86

Mantan presiden Amerika Donald Trump telah kalah dalam pemilihan kembali dari tokoh Partai Demokrat Joe Biden enam bulan yang lalu, tetapi dia masih terus mengklaim dirinya telah dicurangi.

Hal ini membuat para petinggi Partai Republik masih bertikai satu sama lain dan juga dengan Trump terkait keabsahan kemenangan Biden.

“Pemilihan Presiden 2020 yang curang mulai hari ini dikenal sebagai the big lie (kebohongan besar)!” kata Trump dalam pernyataannya yang baru.

Komentar Trump dari rumahnya di Florida itu meminjam istilah “big lie” yang digunakan oleh lawan-lawan politiknya untuk menggambarkan klaim yang disampaikannya berulangkali bahwa ia menang dalam pilpres November lalu.

Trump kalah telak dalam pilpres itu.

Ia meraih 232 kursi elektoral, dibanding Biden yang meraih 306 kursi elektoral – mekanisme yang menjadi indikator kemenangan dalam pilpres Amerika.

Sementara jika dilihat dari jumlah suara terbanyak, Trump memiliki kurang dari 7 juta suara dibanding Biden.

Sesudah pernyataan Trump pada Senin (3/5), salah satu pengecamnya yang paling keras, anggota DPR Liz Cheney dari negara bagian Wyoming, mencuit “Pemilihan Presiden 2020 tidak dicurangi.

Siapa saja yang mengklaim hal itu menyebarkan the big lie, menutup mata pada aturan hukum dan meracuni sistem demokratik kita.” Liz Cheney adalah satu dari 10 anggota faksi Republik di DPR yang memberikan suara untuk memakzulkan Trump setelah dia menghasut ratusan pendukungnya untuk menyerang gedung Kongres pada 6 Januari lalu, ketika Kongres sedang mengesahkan kemenangan elektoral Biden.

Lima orang tewas dalam insiden itu.

Trump bertekad untuk mendukung kandidat Partai Republik yang bersedia bersaing dengan Liz Cheney dalam pemilihan kongres tahun depan.

Dia juga mendukung kandidat Partai Republik lainnya yang bersedia menjadi lawan dari 10 anggota Republik di DPR yang mendukung pemakzulan dirinya pada hari-hari terakhir pemerintahannya, atau ke tujuh senator Republik yang memberikan suara untuk menjatuhkan hukuman terhadapnya dalam sidang pemakzulan di Senat, di mana Trump dinyatakan bebas.