Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump memperlihatkan rasa frustrasinya, pada Selasa (23/5), ketika hakim menetapkan tanggal persidangan untuk kasus yang membelitnya jatuh pada 25 Maret 2024.
Hal tersebut berarti mengharuskannya berada di ruang pengadilan di Manhattan pada tahun depan, di saat masa kampanye pilpres 2024 tengah berlangsung.
Trump, yang hadir melalui konferensi video pada sidang praperadilan dalam kasus uang suap yang membelitnya, menatap ke arah kamera ketika Hakim Juan Manuel Merchan memberi tahu Trump untuk membatalkan semua urusannya selama masa persidangan berlangsung, yang dapat berjalan selama beberapa minggu.
Pada persidangan tersebut, Trump mengenakan jas biru dengan latar bendera Amerika Serikat di kediamannya di Florida.
Ia tidak banyak berbicara selama sidang berlangsung, tetapi kemudian mengungkapkan kemarahannya sesaat setelah sidang selesai lewat laman media sosial.
Ia menulis ”Baru saja hadir di persidangan Mahkamah Agung New York County di mana saya merasa hak amandemen pertama saya, Kebebasan Berbicara, telah dilanggar dan mereka memaksakan persidangan berlangsung pada 25 Maret, tepat di tengah-tengah musim utama kampanye.” Trump mengaku tidak bersalah pada bulan lalu atas tuduhan pidana sebanyak 34 butir terkait pembayaran uang suap selama kampanye 2016 untuk menyembunyikan skandal seksual yang melingkupinya.
Merchan mengatakan tanggal 25 Maret dipilih setelah ia berdiskusi dengan pengacara Trump dan juga jaka penuntut.
Pengacara Trump, Susan Necheles, mengatakan Trump telah mengetahui soal tanggal tersebut sebelum sidang digelar pada Selasa dan ia tidak melihat reaksi jengkel keluar dari Trump saat ia diberitahu soal tanggal persidangan itu.