Mantan Presiden AS Donald Trump, dan mantan Gubernur South Carolina, Nikki Haley akan berhadapan pada Selasa (23/1), dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di negara bagian New Hampshire.
Trump berupaya untuk membawa momentum dari kemenangan pekan lalu di Iowa dan Haley berusaha mendapatkan dorongan kampanyenya untuk menjadi calon partai Republik pada pemilihan umum November nanti.
Tempat pemungutan suara baru ditutup pada malam hari di sebagian besar negara bagian, namun di kota kecil Dixville Notch, para pemilih memberikan suara mereka tepat setelah tengah malam dan keenamnya diberikan kepada Haley.
Hasil tersebut tidak mencerminkan jajak pendapat sebelum pemungutan suara di New Hampshire, yang menunjukkan Trump jauh lebih unggul dibandingkan Haley.
Jajak pendapat Universitas Suffolk/Boston Globe/WBTS yang dirilis pada Senin menunjukkan, Trump mendapat dukungan 57 persen dibandingkan 38 persen untuk Haley.
Trump memenangkan kaukus Iowa minggu lalu dengan lebih dari 50 persen suara, dan Haley berada di posisi ketiga.
Persaingan untuk nominasi presiden dari Partai Republik telah dimulai sejak di Iowa, dengan Ron DeSantis yang menempati posisi kedua tersingkir, bersama dengan pengusaha Vivek Ramaswamy yang menempati posisi keempat.
Hal ini menjadikan Trump dan Haley sebagai dua kandidat utama yang tersisa dalam pertarungan untuk menghadapi calon dari Partai Demokrat, Presiden Joe Biden.
Haley mengatakan pada Senin, hari terakhir kampanyenya, “Ini adalah persaingan dua orang.” Dia menganggap pencalonannya membawa “solusi baru” yang kontras dengan potensi masa jabatan Trump kedua yang berarti “situasi sama yang lebih lama.” Kompilasi foto mantan presiden AS Donald Trump dan mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley.
(Foto: AFP) “Kita bisa melakukan semua hal yang selalu kita lakukan dan hidup di tengah kekacauan yang kita alami, atau kita bisa maju tanpa drama, tanpa balas dendam, dan penuh keberhasilan bagi rakyat Amerika,” kata Haley kepada wartawan.
Trump, yang mendapat dukungan dari mantan pesaingnya, termasuk DeSantis dan Ramaswamy, mengatakan kepada para pendukungnya, bahwa Partai Republik “menjadi semakin bersatu” ketika ia melihat potensi menyingkirkan Haley dari pencalonan dan menghadapi Biden.
“Saya pikir, seseorang mungkin akan berakhir besok dan yang lainnya akan berakhir pada November,” kata Trump.
“Tetapi sekarang adalah waktunya bagi Partai Republik untuk bersatu.
Kita harus bersatu,” tambahnya.
Partai Demokrat di New Hampshire juga mengadakan pemilihan pendahuluan pada Selasa, tetapi Biden tidak muncul dalam surat suara mereka.
BACA JUGA: Pemilihan Pendahuluan di New Hampshire Mungkin Hasilkan Kejutan Partai Demokrat berencana untuk tidak menjadikan New Hampshire sebagai penyelenggara pemilihan pendahuluan pertama dalam pemilihan presiden, dan lebih memilih untuk menempatkan South Carolina sebagai yang pertama dalam siklus ini.
Namun Partai Demokrat di New Hampshire mengatakan, undang-undang negara bagian mengharuskan mereka mengadakan pemilihan pendahuluan pertama, sehingga mereka tetap melanjutkan pemungutan suara tersebut.
Mereka yang ingin mendukung Biden akan mempunyai kesempatan untuk menempatkannya sebagai kandidat tertulis.
South Carolina membantu menghidupkan kembali kampanye Biden pada tahun 2020 setelah serangkaian kinerja awal yang buruk.
Para pemilih di negara bagian tenggara ini akan memberikan suara mereka pada 3 Februari, dan pemilihan pendahuluan Partai Republik di sana akan menjadi pertarungan besar berikutnya antara Trump dan Haley.
Setelah kontes pemungutan suara negara bagian selesai, Partai Republik akan secara resmi memilih calon presiden mereka dalam sebuah konvensi pada Juli.
Partai Demokrat mengadakan konvensi pencalonan mereka pada Agustus.
[ns/ab] Forum var disqus_config = function () { this.page.url = https://www.voaindonesia.com/a/trump-dan-haley-bersaing-di-pemilihan-pendahuluan-new-hampshire-/7451355.html; this.page.identifier = 7451355; }; (function() { var d = document, s = d.createElement(script); s.src = https://voa-id-420.disqus.com/embed.js; s.setAttribute(data-timestamp, +new Date()); (d.head || d.body).appendChild(s); })(); Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.
Terkait Apakah Eropa Siap Jika Trump Kembali Menjadi Presiden AS? Kandidat Capres AS Pesaing Trump, Ron DeSantis, Mundur dari Pencalonan Presiden Ukraina Waswas dengan Masa Jabatan Kedua Trump