Pada Pemilihan Presiden 2024, elektabilitas mantan Presiden Donald Trump kembali dipertanyakan setelah dia menyerah kepada pihak berwenang di Georgia dalam kasus tuduhan kecurangan pemilu minggu lalu.
Jajak pendapat nasional menunjukkan Trump masih memimpin rekan-rekannya yang menjadi kandidat Presiden dari Partai Republik dengan selisih yang besar.
VOA – Beberapa hari setelah menyerahkan diri ke penjara Atlanta mantan Presiden Donald Trump menjadi berita utama di seluruh dunia, ambisi politiknya kembali mendapat sorotan.
Trump saat ini menghadapi 91 tuntutan pidana dalam empat dakwaan.
Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie yang termasuk di antara pesaing Trump dalam pencalonan presiden dari Partai Republik, ketika diwawancarai di acara televisi ABC This Week mengatakan bahwa Trump adalah beban bagi partainya.
“Mayoritas pesaing saya yakin kita boleh memiliki seorang penjahat yang dipidana sebagai calon presiden.
Mereka mendukungnya dan ia bisa menang.
Menurut saya itu mustahil,” jelasnya.
Kandidat presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy, yang bersama Christie, minggu lalu ikut dalam debat pertama partainya, mengakui pencapaian Trump saat diwawancarai di Meet the Press NBC.
“Saya ingin membangun fondasi yang telah diletakkan Trump.
Terus terang, saya akan mengundangnya sebagai penasihat dan seorang mentor.
Saya tidak ingin mempelajari lagi pelajaran yang sama.
Saya ingin meneruskan apa yang ditinggalkannya,” komentarnya.
Masalah hukum Trump tidak akan menjadi bagian dari upaya strategi kampanye pencalonan kembali Presiden Joe Biden pada tahun 2024 kata ketua kampanye Biden, Cedric Richmond, kepada ABC.
“Tetapi yang saya akan katakan tentang Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris adalah bahwa mereka selalu fokus pada rakyat Amerika.
Jadi mereka akan terus melakukan upaya mereka menurunkan biaya hidup, menaikkan upah, membangun kembali kelas menengah,” kata Cedric.
Namun seiring bertambahnya usia Presiden Biden, para pemilih Demokrat dan independen semakin khawatir.
Senator Bernie Sanders, yang tampil di acara NBC, menyarankan untuk mengalihkan fokus pada apa yang penting tapi terancam dalam bidang kebijakan.
“Apakah kita yakin bahwa perempuan berhak mengontrol tubuhnya sendiri? Ya, presiden tegas dalam hal itu.
Apakah menurut kita perubahan iklim itu nyata? Atau apakah kita setuju dengan Partai Republik bahwa itu bukan masalah?,” jelasnya.
Sementara itu, Trump, yang menyangkal melakukan semua kesalahannya, berusaha menggunakan penyelidikan kejahatan terhadapnya untuk memenangkan pencalonannya sebagai presiden tahun 2024.
Upayanya itu termasuk mempromosikan fotonya sebagai nara pidana yang dicetak di semua jenis merchandise untuk tujuan penggalanga