Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Kamis memberikan penghormatan kepada ratusan tentara Kanada yang tewas dalam Perang Korea pada 1950-1953 selama kunjungannya ke lokasi medan perang bersejarah di Gapyeong, timur laut Seoul.
Trudeau tiba di Korea Selatan (Korsel) pada Selasa untuk kunjungan selama tiga hari.
Pada Rabu, dia menggelar pertemuan dengan Presiden Yoon Suk Yeol dan menyampaikan pidato di Majelis Nasional, menandai 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Didampingi oleh Gubernur Provinsi Gyeonggi Kim Dong-yeon, Trudeau mengunjungi Daerah Gapyeong, 60 kilometer timur laut Seoul, tempat Brigade Persemakmuran Inggris ke-27, yang terdiri dari tentara Kanada, Australia, Selandia Baru dan Inggris, melawan pasukan China dari 23-25 April, 1951.
Mereka berhasil menghentikan pergerakan pasukan China, memberikan waktu yang penting bagi pasukan Korsel dan PBB untuk memperkuat posisi pertahanan mereka.
Tentara Kanada mempertahankan sebuah bukit yang secara strategis penting, menjadikan Pertempuran Gapyeong sebagai salah satu pencapaian militer terpenting dalam sejarah Kanada.
Kanada mengerahkan total 26.791 tentara ke Korea, kontingen terbesar ketiga di antara negara-negara PBB yang berpartisipasi.
Dari jumlah tersebut, 516 tentara tewas dan 1.042 lainnya luka-luka.
Selama kunjungannya, Trudeau memberikan penghormatan yang sungguh-sungguh kepada tentara Kanada yang gugur dengan meletakkan karangan bunga di sebuah monumen yang menandai partisipasi Kanada dalam Pertempuran Gapyeong.
Dia menjadi pemimpin Kanada pertama yang berkunjung ke sana.
Trudeau dan Kim juga menghadiri sebuah acara yang merayakan pendirian jalur hutan sepanjang 5,3 kilometer, yang menghubungkan beberapa lokasi yang dipertahankan oleh tentara Kanada.
Jalur tersebut dibuat untuk menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.