JAVAFX – Tren harga emas tunggu konfirmasi data PDB dunia pada perdagangan hari ini di mana negara-negara maju seperti zona euro, Inggris dan AS akan merilis data laju pertumbuhan ekonominya dan investor akan melihat negara mana yang lebih kuat PDBnya.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,60 atau 0,38% di level $1317,80 per troy ounce.
Nilai emas di perdagangan kemarin memburuk lagi dan dikirim ke level terendah 5 pekannya berkat dukungan menguatnya dolar AS dan pasar saham Wall Street sehingga investor tidak membutuhkan pengaman untuk aset-asetnya. Tingginya yield obligasi t-Bills 10 tahun yang merapat ke level tertinggi 4 tahunnya, membuat emas tidak enak dilirik para investor global, sehingga nada-nadanya harga emas akan segera ke level $1310 per troy ounce dalam waktu dekat.
Diperkirakan hari ini dukungan kenaikan harga emas masih ada dengan harapan potensi buyback muncul lagi di saat harga rendah dan khawatir dengan laju inflasi AS yang akan meninggi. Seperti kita ketahui bahwa beberapa data ekonomi AS yang membaik telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi AS, sekaligus akan mendorong laju inflasinya. Di kala inflasi meninggi, maka investor membutuhkan aset pelindung nilainya, yaitu dengan cara mengoleksi emas untuk penyeimbang inflasi.
Pendorong harga emas juga terkait dengan beberapa sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS kepada beberapa pihak, di mana yang lagi panas adalah rencana sanksi ekonomi ke Iran. Namun sisi KTT duo Korea juga seksi untuk dibicarakan, namun hasilnya mungkin masih bisa ditunggu efek ke pasar di perdagangan awal pekan nanti. Sisi ini bisa membuat emas terkulai lagi.
Akan tetapi, penguatan emas ini sepertinya masih terbatas karena investor sudah paham arah kebijakan suku bunga the Fed selanjutnya. Ini berdasar dari hasil Beige Book yang terakhir, di mana membuat investor merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa dibendung oleh siapaun. The Fed merupakan satu-satunya bank sentral dunia yang telah melakukan normalisasi kebijakan moneternya karena ada dukungan fundamental ekonomi yang memanas.
Jadi konfirmasi kenaikan suku bunga the Fed adalah menantikan data pertumbuhan ekonomi dunia, di mana AS, Inggris dan zona euro akan saling membandingkan, kinerja mana yang lebih unggul. Bila AS unggul, maka emas bisa melemah lagi.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters