JAVAFX – Kementrian Luar Negeri Tiongkok mengekspresikan kemarahan yang kuat atas tindakan angggota Parlemen AS mengeluarkan RUU terhadap China yang terkait Hong Kong. Menteri mengatakan bahwa urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok dan anggota Parlemen AS diharapkan berhenti menganggu. Tiongkok di kabarkan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan keamanannya atas Hong Kong.
Sebelumnya dikabarkan bahwa DPR AS mengeluarkan empat RUU yang mengambil garis keras terhadap Tiongkok, tiga diantaranya terkait dengan protes pro-demokrasi di Hong Kong dan satunya dimana memuji Kanada dalam perselisihannya tas ekstradisi seorang eksekutif telekomunikasi China.
Empat langkah tersebut disahkan oleh suara bulat semua anggota partai, termasuk anggota Kongres – Demokrat dan Republik, dengan mengatakan mereka ingin mengambil sikap agresif terhadap Cina dan menunjukkan dukungan terhadap Hong Kong setelah empat bulan kerusuhan di kota tersebut.
Langkah-langkah itu datang ketika Gedung Putih terlibat dalam perundingan yang rumit dengan Beijing untuk menyelesaikan perang dagang antara Amerika Serikat & China yang sempat melumpuhkan bahkan menyeret pada hasil keuangan AS yang anjlok ketika para investor menarik diri dari semua aset di AS.
Salah satu tindakan, Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong, akan mengharuskan sekretaris negara AS untuk menyatakan setiap tahun bahwa Hong Kong mempertahankan otonominya agar tetap menerima perlakuan khusus yang memungkinkannya menjadi pusat keuangan utama. Yang kedua, Protect Hong Kong Act, akan melarang ekspor komersial barang-barang militer dan pengendalian massa yang dapat digunakan polisi Hong Kong terhadap para demonstran.
Kementerian luar negeri China menuduh para pembuat undang-undang Amerika Serikat mempunyai “niat jahat” untuk merusak stabilitas Hong Kong dan memperingatkan bahwa hubungan bilateral akan rusak jika tindakan menjadi hukum.
Juru bicara kementerian Geng Shuang mengatakan bahwa “China harus mengambil langkah-langkah efektif untuk secara tegas melindungi kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya.” Senat belum menjadwalkan kapan akan mengirim surat-surat tersebut ke Gedung Putih untuk diserahkan ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan untuk ditandatangani undang-undang atau veto.
Munculnya masalah baru yang mengaitkan hubungan AS dan China tersebut dapat menjadi salah satu sentimen negatif dan memberikan kekhawatiran investor atas perundingan perang dagang.
Swendy