Tingkat inflasi tahunan (CPI Y/y) di Inggris secara tak terduga turun menjadi 9,9% pada bulan Agustus 2022 dari sebelumnya 10,1% pada bulan Juli, yang merupakan angka tertinggi sejak 1982, dan di bawah perkiraan pasar 10,2%.
Ini adalah pertama kalinya dalam 11 bulan inflasi mereda, dengan harga bahan bakar motor (32,1% vs 43,7% pada bulan Juli) memberikan kontribusi penurunan terbesar. Harga rata-rata bensin dan solar masing-masing mencapai 175,2 dan 186,6 pence per liter, pada Agustus, dibandingkan dengan 134,6 dan 137,0 pence per liter tahun sebelumnya. Juga, harga mobil bekas naik 4,6%, turun dari 8,6% di bulan Juli.
Di sisi lain, harga makanan naik lebih cepat (13,1% vs 12,7%), yaitu susu, keju, dan telur; pakaian dan alas kaki (7,6% vs 6,6%); dan aneka barang dan jasa (4,6% vs 4%). Harga untuk perumahan dan utilitas naik 20%, sama seperti pada bulan Juli, dengan sewa aktual naik 4% (vs 3,8%) dan listrik (54%, sama seperti pada bulan Juli) dan gas (95,7%, sama seperti pada bulan Juli ) mencatat kenaikan harga besar lainnya.
Data ini tentunya menjadi sebuah sentimen positif untuk ekonomi Inggris tetapi tidak banyak berdampak untuk mata uang pound. Poundsterling tertekan oleh laju menguatnya dolar AS setelah rilis data inflasi bulanan yang naik mengisyaratkan bahwa Fed akan kembali menaikan suku bunga agresif pada pertemuan September.
GBP/USD tertekan didekat level kunci $1.15000.