Tidak Mudah Bagi Emas Kembali Capai Level 2.000

0
114
Pasar Emas

Setelah membukukan kenaikan mingguan kedua berturut-turut, emas terlihat memulai pekan ini dengan pijakan yang benar, karena tren bullish yang mengumpulkan kembali kekuatannya setelah peurunan singkat pada Jumat Agung, mendorong emas ke level tertinggi dalam lima minggu terakhir di area 1.989.

Emas mencoba untuk kembali menembus angka psikologis 2.000, karena investor terus mencari perlindungan di tempat yang paling aman di tengah perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut yang menyebabkan tingkat inflasi yang meningkat, yang sekarang menandai risiko resesi.

Investor masih dikhawatirkan oleh risiko terhadap pertumbuhan, di saat bank sentral utama memulai jalur normalisasi kebijakan untuk mengekang inflasi yang mengamuk. Namun, pasar gagal menemukan kenyamanan dari data PDB Q1 China yang lebih kuat, karena investor menilai dampak dari penguncian covid baru-baru ini dan pemotongan suku bunga PBOC.

Sementara itu, dolar dan imbal hasil terus naik, karena kenaikan suku bunga Fed Mei 50 bps tampaknya sebagai sebuah kesepakatan yang akan dicapai. Komentar The Fed minggu lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral terkuat di dunia akan kembali ke tingkat netral lebih cepat. Kejutan dovish ECB memperlebar perbedaan imbalhasil obligasi yang menguntungkan dolar dan memberikan kaki tambahan untuk kenaikan suku bunga AS.

Namun kenyataan lainnya, nada negatif sentimen di pasar akan terus menjaga permintaan safe haven untuk emas, meskipun tren bullishs bisa saja menghadapi tantangan berat jika dolar dan imbal hasil terus menguat. Pidato dari Presiden Fed St. Louis James Bullard akan sangat diperhatikan di tengah data data AS yang langka dan kondisi pasar tipis yang dipimpin Senin Paskah.

Penguncian covid China dan potensi embargo Uni Eropa (UE) pada gas Rusia berpeluang mendongkrak inflasi dan kekhawatiran pertumbuhan, menjadi pertanda baik untuk harga emas. Namun, kondisi pasar yang sepi karena suasana liburan dan pidato pejabat Fed akan memengaruhi aksi harga emas di sepanjang sesi ini kedepannya.

Di sesi Amerika, investor akan fokus pada pidato dari Presiden Fed St. Louis dan anggota FOMC James Bullard, yang akan memberikan wawasan tentang kemungkinan tindakan kebijakan moneter oleh The Fed. Namun, acara besar itu adalah pidato dari Ketua Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan akhir pekan ini.

Sementara itu, setelah hari ke-50 krisis Ukraina terlewati, masih belum ada tanda-tanda perkebangan pembicaraan damai antara kedua negara. Reuters melaporkan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan belum ada komunikasi diplomatik antara Rusia dan Ukraina di tingkat kementerian luar negeri mereka saat ini dan bahwa situasi di pelabuhan Mariupol, yang ia gambarkan sebagai “mengerikan”, mungkin menjadi masalah. “garis merah” di jalur negosiasi.