Berdasarkan notulen rapat Federal Reserve terbaru pada 31 Juli-1 Agustus yang dikutip Bloomberg hari ini, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) siap menaikkan suku bunga lagi jika ekonomi tetap sehat. Menurut para peserta rapat, jika data mendukung outlook ekonomi, sudah pantas jika bank sentral mengambil langkah lebih lanjut untuk menarik kebijakan akomodasi. Notulen ini menyebut, kenaikan suku bunga dilakukan secara bertahap hingga tercapai target suku bunga yang konsisten dengan ekspansi berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat serta inflasi yang hampir mencapai target 2% di jangka menengah.
Kenaikan suku bunga dari The Fed ini semakin kuat walaupun Presiden AS Donald Trump kemarin mengatakan tidak ingin suku bunga AS yang terlalu tinggi sehingga Dolar Index sempat menguat hingga level 95.49 pada hari ini. Sejak Desember 2015, bank sentral AS sudah menaikkan suku bunga sebanyak tujuh kali, masing-masing 25 basis point.
Jumat ini, Gubernur The Fed, Jerome Powell kemungkinan akan memberikan gambaran kebijakan moneter pada pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming. Perhatian para pelaku pasar akan tertuju pada pertemuan ini karena akan sangat menentukan apakah kebijakan moneter yang akan dirilis nanti akan semakin menguatkan Dolar Index atau melemahkan kembali.
