Gold terus menanjak naik setelah berhasil memecahkan tahanan kunci dilevel $1830 pada Rabu malam, yang merupakan tahanan harga sejak dua bulan terakhir.
Kontrak emas berjangka paling aktif di Comex New York, Februari, ditutup naik $30,80, atau 1,7%, pada $1,843,20. Puncak sesi dicapai pada $1,843,50 juga menandai tertinggi dua bulan. Grafik teknikal menunjukkan bahwa perhentian emas Comex berikutnya bisa menjadi $1,860.
“Harga di level $1.830 telah menjadi tembok resistensi utama untuk posisi beli emas dan keberhasilan memecahkannya menempatkan Gold pada pijakan terkuat sejak November,” kata Sunil Kumar Dixit, ahli strategi teknis di skcharting.com. “Selama emas tetap di atas $1.825, maka target $1.860 sangat mungkin.”
Reli hampir 4% dalam emas sejak akhir November juga telah memberikan cahaya baru pada kekuatan logam mulia ini sebagai alat lindung nilai inflasi di tengah tekanan harga AS terburuk dalam 40 tahun. Dalam hal kenaikan absolut, kenaikan emas Comex pada hari Rabu adalah yang terbesar dalam sehari dalam lebih dari sebulan — sebelumnya melonjak 1,9% pada 15 Desember.
Emas selalu dicap sebagai lindung nilai inflasi tetapi gagal untuk memenuhi tag itu beberapa kali tahun lalu karena Indeks Dolar dan imbal hasil Treasury AS menguat bukan karena ekspektasi kenaikan suku bunga.
Berita kenaikan suku bunga biasanya negatif untuk emas, dan ini agak tercermin tahun lalu ketika logam kuning ditutup pada 2021 turun 3,6% untuk penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun, dan untuk kemerosotan paling tajam sejak 2015.
Tetapi beberapa analis berpikir bahwa jika tema inflasi AS tetap kuat hingga tahun 2022, maka emas bahkan dapat menelusuri kembali rekor tertinggi tahun 2020 di atas $2.100 — puncak yang, kebetulan, muncul di balik kekhawatiran tentang tekanan harga ketika Amerika Serikat memulai defisit anggaran terbesarnya. dengan dimulainya pandemi.
