JAVAFX – Tekanan krisis Turki mulai berkurang, sisi beli emas diharapkan muncul sejenak pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli kembali memang masih bisa terlihat, dengan berharap kepada pengaruh tensi perang dagang yang menghilang.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $18,10 atau 1,48% di level $1200,90 per troy ounce.
Seperti kita ketahui bahwa pada perdagangan sebelumnya, harga emas gagal membaik lagi di hari keempatnya seiring greenback yang mengalami penguatannya juga. Dengan pengaruh aksi safe haven dolar akibat krisis Turki dan membaiknya data inflasi AS akhir pekan lalu, tentu akan memberi jalan koreksi lanjutan bagi harga emas di awal pekan ini. Harga emas pun ditutup terendah dalam 17 bulan semalam dan sempat diperdagangkan pertama kalinya di bawah level psikologis $1200 per troy ounce.
Sebetulnya penguatan harga emas juga tidak berlangsung lama dan besar karena pengaruh akan naiknya suku bunga the Fed serta perang dagang membuat kondisi tersebut terbatas. Pemberi ruang penurunan harga emas juga masih dikarenakan perubahan pandangan ekonomi dari bank sentral AS menjadi salah satu penyebab harga emas kedepannya bisa tertahan kenaikannya.
The Fed menekankan bahwa kondisi tenaga kerja dan aktivitas ekonomi AS terasa lebih kuat daripada sebelumnya dan diperkirakan ruang kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada rapat selanjutnya. Isyarat kuat inilah yang akan selalu menahan jalan kenaikan emas lagi. Dan Trump sendiri yakin bahwa di kuartal ini PDB AS bisa di atas 5%. Bila memang benar maka kesempatan naiknya ssuku bunga the Fed masih terbuka lebar. Apalagi Trump terus menekan negara-negara lain yang dianggapnya telah merugikan AS dalam masalah kebijakan perdagangannya.
Diperkirakan harga emas bisa ke level $1200 per troy ounce pada September nanti dengan perkiraan juga bisa ke $1300 pada tahun selanjutnya jika masalah kenaikan suku bunga the Fed sedikit hilang.
Sebetulnya sisi perang dagang yang mendatangkan inflasi, seringkali membuat dampak kurang bagus ke emas karena ketika inflasi meninggi, investor melihat kenaikan suku bunga the Fed makin mudah naik sehingga ini jalan buruk bagi emas. Hari ini kita akan melihat pengaruh buruk krisis Turki akan mulai menghilang dengan pulihnya pasar uang lagi sehingga ada kesempatan buyback emas di saat dolar AS juga mulai tertekan.
Data ekonomi China akan menjadi harapan emas untuk rebound harga di pagi ini di mana jika data membaik maka emas bisa naik lagi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi